Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, Presiden Jokowi selalu membuka pertemuan yang dilakukannya dengan para tokoh, termasuk dengan SBY. Harapannya pertemuan itu bisa memberikan sinyal yang positif ke publik.
"Ya tentu pertemuan para tokoh, siapa pun tokoh itu dilakukan secara terbuka oleh Presiden. Mudah-mudahan memberikan sinyal positif bagi siapa pun, karena apa pun, Presiden Jokowi, Pak SBY presiden 10 tahun tentu ada pekerjaan bersinggungan dalam pemerintahan itu," kata Pramono saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait dengan sinyal positif di mata internasional, Pramono menjelaskan saat ini Indonesia menjadi perhatian dan harapan dunia internasional. Untuk itu suasana Indonesia yang kondusif perlu dijaga.
"Kan Indonesia saat ini betul-betul jadi harapan dunia internasional. Terlihat banyaknya permohonan kunjungan ke Indonesia. Bulan ini ada Raja Salman, KTT IORA, nanti bulan ini juga (kunjungan) Presiden Prancis. Dalam waktu dekat juga pimpinan Qatar dan permintaan lain dari negara-negara lain untuk berkunjung ke Indonesia. Ini menunjukkan stabilitas politik dan ekonomi Indonesia di mata dunia bagus dan itu yang perlu dijaga bahwa demokrasi ada perbedaan tidak bisa dipungkiri," jelas Pramono.
Saat ditanya siapa yang menginisiasi pertemuan ini, Pramono tak menjawabnya dengan gamblang. "Yang jelas bertemu minum teh, makan," katanya.
Pertemuan ini sambung Pramono bukanlah upaya untuk meredam aksi saling tuding antar keduanya. "Enggak ada saling tuding, enggak ada tudingan, yang ada senyuman minum teh," katanya.
(jor/fdn)