Nuryanto mengaku tidak sepenuhnya dari ribuan nasabahnya itu dia ajak berinvestasi. Ada juga nasabah yang datang sendiri karena tertarik setelah mendengar cerita rekan-rekannya yang sudah 'sukses' mendulang emas di Pandawa Group.
"Ya, pada ngikut sendiri. Banyak yang ikut sendiri," ucap Nuryanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (9/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nuryanto, yang kemudian bergelimang harta, membuat para nasabah menjadi tertarik untuk berinvestasi. "Pada kumpul, ngobrol-ngobrol, terus ada yang percaya, ada juga yang nggak. Yang percaya langsung pada ikut saja," cetusnya.
Semula bisnis investasi yang dikelola Nuryanto itu berjalan lancar. Belakangan, semakin banyak nasabah yang berinvestasi di Pandawa Group.
"Pertama awalnya benar. Tapi ke sini-sini nggak benar, malah digunakan untuk bayarin anggota," ungkapnya.
Uang nasabah yang dikelola Nuryanto cs diputar untuk memberikan keuntungan kepada para nasabah. Lambat laun, Nuryanto kehilangan investor baru, sehingga dia tidak sanggup lagi membayar fee sebesar 10 persen yang dijanjikan kepada para nasabah.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan ada lebih dari 5.000 nasabah Pandawa Group. Kerugian para nasabah ditaksir mencapai Rp 1,5 triliun.
"Sebagian asetnya sudah kita sita," ucap Argo.
(mei/dnu)