Kapolri: Anggota Tidak Boleh Gendut-gendut

Kapolri: Anggota Tidak Boleh Gendut-gendut

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Kamis, 09 Mar 2017 13:42 WIB
Kapolri: Anggota Tidak Boleh Gendut-gendut
Foto: Galang Aji Putro/detikcom
Semarang - Kapolri Jenderal Tito Karnavian ingin anggota Polri meningkatkan kemampuan bela diri tangan kosong. Postur tubuh anggota Polri juga disarankan tidak boleh gendut agar leluasa bergerak.

Kapolri mengatakan karate tidak hanya penting untuk prestasi, tapi juga untuk membentuk jiwa disiplin. Kemampuan bela diri bagi anggota Polri penting sebagai senjata tidak mematikan untuk melumpuhkan pelaku kejahatan.

"Karate juga pelajaran penting bagi Polri karena untuk memperkuat kemampuan penggunaan tangan kosong dan senjata tidak mematikan. Ini wajib bagi polisi karena Polri bertugas melumpuhkan penjahat. Yang kami musuhi kejahatannya, bukan orangnya," kata Kapolri saat memberikan sambutan dalam pembukaan Kejuaraan Nasional Institut Karate-Do Nasional (Inkanas) Piala Kapolri VII di GOR Wujil, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senjata tidak mematikan lewat bela diri memang belum tersosialisasi dengan maksimal di Polri. Namun Tito berharap para anggotanya tetap bisa meningkatkan kemampuan tersebut. "Jangan sampai orang yang mabuk dikit terus ditembak mati, kasus nantinya. Orang yang mabuk lumpuhkan dengan karate Inkanas seperti tadi. Jadi tidak perlu diperiksa Komnas HAM lagi. Setiap anggota Polri diwajibkan meningkatkan kemampuan bela diri tujuannya kemampuan mereka bisa melumpuhkan tanpa mematikan," papar Kapolri.

Ia juga menegaskan agar anggotanya tidak kelebihan berat badan karena akan sulit jika harus melumpuhkan pelaku kejahatan. "Oleh sebab itu, Polri tidak boleh gendut-gendut anggotanya. Kalau gendut tidak bisa mengejar tersangka, lari. Semua harus ramping agar bisa kejar tersangka, jangan tembak dulu," tegasnya. (alg/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads