"Pesanan dari Salatiga, Solo, Kanada, ada juga dari Ceko," ujar Tertib kepada detikcom di rumahnya yang terletak di Kampung Dipowinatan RT 06 RW 02 Kelurahan Keparakan, Kecamatan Mergangsan, Yogyakarta, pada Rabu (8/3/2017).
Proses pembuatan sebuah wayang karton milik Tertib bisa memakan waktu sekitar 3 hari, tergantung tingkat kesulitannya.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses pertama dari pembuatan wayang adalah pemotongan karton dengan ukuran dan ketebalan yang telah disesuaikan. Selanjutnya, dia akan menggambar sesuai dengan pola kertas yang sudah disiapkan.
"Karakter apa saja bisa, asal ada contohnya," tuturnya.
Setelah memperoleh bentuk wayangnya, Tertib akan masuk pada proses menatah atau memahat. Menatah wayang dari karton tak bisa sembarangan, harus ekstrahati-hati.
"Menatahnya harus hati-hati. Kalau tidak bisa hancur (kertas kartonnya)," kata Tertib.
Dengan ketelitian dan ketelatenannya, Tertib bisa menatah wayang kardus dengan standar yang sama untuk wayang kulit.
Kemudian proses selanjutnya adalah mewarnai wayang dengan warna dasar putih dan dilanjutkan dengan pewarnaan pada detail bagian wayang.
"Proses pewarnaan ini namanya nyungging. Lalu (pasang) garan wayang," kata Tertib.
Merawat wayang karton juga berbeda dengan wayang kulit. Karton lebih sensitif terhadap udara lembap.
Tertib menyarankan, jika wayang karton ingin dipajang di dinding, sebaiknya dipilih lokasi yang tidak lembap. Akan lebih aman jika wayang karton dipigura.
"Dari saya sudah dilapisi pernis, jadi akan semakin awet. Akan lebih aman kalau dipigura ya," ujarnya. (sip/aan)