Terpantau di lokasi aksi, Rabu (8/3/2017), mereka yang ikut serta antara lain dari Front Perjuangan Rakyat dan Komite Perjuangan Perempuan (KPP) Yogyakarta. Mereka mengawali aksi dari taman parkir Abubakar Ali-DPRD DIY-Jl Malioboro-Titik Nol Kilomter Yogyakarta. Ratusan massa dari kedua kelompok ini berhenti di DPRD DIY untuk melakukan orasi.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam kenyataanya, hak perempuan sebagai perempuan saja tidak cukup, karena perempuan juga harus ada di politik, ekonomi dan situasi saat ini. Dan kekerasan terhadap perempuan mengalami eskalasi yang tinggi. Masalah pemaksaan menikah, pernikahan dini masih cukup tinggi," kata aktivis perempuan, Tya Setiyani saat aksi di depan DPRD DIY di Jalan Malioboro Yogyakarta.
![]() |
Dalam aksinya, para aktivis menyerukan tuntutan-tuntutan diantaranya; jaminan hak dan kesejahteraan bagi perempuan dan anak, akses kesehatan gratis dan tidak diskriminatif termasuk hak kesehatan reproduksi dan seksual, cuti hamil 12 bulan, dan cuti menstruasi tanpa syarat dengan tetap diupah.
Ada pula tuntutan yang disuarakan seperti perlindungan anak dan perempuan di wilayah konflik, menolak upah murah dan menuntut jaminan keamanan dan kesehatan bagi buruh perempuan, berikan perlindungan bagi buruh migran, dan cabut UU Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (PPTKILN) No 39 tahun 2004, dan lain sebagainya.
![]() |