Kuliah umum berjudul Tantangan Kebinekaan dalam Era Demokrasi dan Globalisasi itu digelar di Aula Barat Kampus ITB, Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/3/2017). Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan turut hadir.
Sementara itu, Tito didampingi sejumlah jajarannya, seperti Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan, Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar, dan Kadiv Propam Polri Irjen Idham Aziz.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sedangkan faktor eksternal, lanjut Tito, ada kondisi tertentu yang mengancam kebinekaan. Kondisi yang dimaksud adalah dunia yang tanpa aturan, yang terwujud dalam situasi kerawanan, karena negara tertentu yang super power memaksakan kepentingannya. Maka perlu ada yang mengimbangi kekuatan super power.
"Perlu ada bipolar sehingga ada penyeimbang. Munculnya kekuatan aktor non-state menjadi kekuatan penyeimbang. Adanya kelompok terorisme, misalnya, menjadikan Indonesia mempunyai posisi bargaining sebagai kekuatan yang bersama-sama untuk mengatasi berkembangnya aksi terorisme dan radikalisme," tuturnya. (idh/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini