Di Kota Malang, Jawa Timur memang tengah terjadi kisruh soal taksi online. Angkutan umum serta taksi menolak beroperasinya taksi online. Sudah dua kali mereka menggelar demo depan Balai Kota Malang, dan hari Selasa (7/3/2017) ini aksi mogok angkutan masih berlangsung.
Di tengah aksi protes angkutan umum, beredar pesan berantai melalui aplikasi pesan yang isinya cukup meresahkan. Pesan berantai itu mengimbau kepada, masyarakat ketika menjemput teman maupun keluarga dari Stasiun Besar Malang untuk berhati-hati karena adanya aksi sweeping dengan sasaran taksi online. Bahkan, ada yang sudah menjadi korban, usai menjemput keluarga di stasiun, mendadak kaca mobil belakang dilempar batu dan pecah. Benarkah?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut isi lengkap pesan berantai yang beredar sejak Selasa (7/3/2017) pagi ini:
Hati2 bawa mobil sendiri ketika jemput saudara/ istri dari stasiun Kota baru bisa dikira taksi online. Berikut ini postingan atas pengalaman teman sy yg mengalami teror oleh orang2 yg tdk setuju dg taksi online.
...sekedar info untuk bro sist sekalian...
...dua malam yg lalu, aku njemput Anik di Stasiun Malang, dia naik KA Penataran Sby-Mlg yg sampai di Malang jam 22.37... aku sampai di Stasiun, jam 22.05...
...krn sdh malam, maka porter di Stasiun sdh gak ada, aku telpon di Anik, dia di gerbong berapa dan sdh sampai mana?... ketika kereta datang, aku dibantu satpam ngambil barang, untuk dibawa masuk ke mobil, aku pakai jazz nya Sasa...
...sampai di depan hotel Savana, aku belok ke jln Sarangan... tiba-2 duarrr... kaca mobil belakang dilempar batu,...pecah dan batunya masuk... pilihanku dua, aku berhenti atau aku terus... dibelakang aku lihat ada dua motor... kalah jumlah, aku terus...
...aku berpikir, ada apa ini?... ternyata hal yg sama juga terjadi di temannya Sasa, aku jg tanya kejadian spt itu ke mas Hari, reserse Polresta Malang... dan ternyata kejadian spt itu beberapa hari terakhir terjadi... kok Malang menjadi gak aman...
...ternyata katanya, kita memang harus hati-2 ketika kita menjemput keluarga atau saudara kita, karena kita ternyata dianggap taksi online (yg sdg berpekara dg taksi/ojek biasa)... benar-2 suatu yg diluar asumsiku...
...hati-2 bro sist... jika njemput keluarga, saudara, atau teman dari stasiun, terminal atau bandara.. waspada aja... salam...
INVESTIGASI
Detikcom mencoba menelusuri kebenaran dari kabar tersebut. Kasatlantas Polres Malang Kota AKP Ady Nugroho mengaku, belum menerima laporan mengenai peristiwa yang disebarkan dalam pesan berantai tersebut.
"Sejauh ini belum ada laporan," tegasnya saat dikonfirmasi detik.com, Selasa (7/3/2017), sore.
Pihaknya mengaku, tengah bersama pihak terkait menggelar pertemuan untuk menyelesaikan sengketa transportasi konvensional dengan online.
Kapolres Malang Kota AKBP Decky Hendarsono menambahkan, belum menerima laporan korban dari aksi anarkis buntut kisruh transportasi di Kota Malang.
"Belum ada laporan, biasa dalam situasi seperti ini banyak permasalahan yang berkaitan dengan hal-hal tersebut," ujarnya dikonfirmasi terpisah.
Decky memastikan, Kota Malang tetap akan kondusif, meskipun persoalan transportasi menjadi kebutuhan masyarakat.
"InsyaAllah Kepolisian akan menjaga keamanan, kenyamanan dan ketertiban warga. Karena prinsipya semuanya harus kita layani, baik sopir angkot maupun pengemudi taksi online," tutupnya.
Sementara Dinas Perhubungan Kota Malang tak menampik sempat terjadi sweeping oleh sejumlah orang yang diduga sopir angkutan umum dengam sasaran taksi online. Akan tetapi, aksi sweeping bisa dikendalikan sehingga tidak sampai mengarah kepada pengrusakan.
"Kami bertugas depan Stasiun Besar Malang mulai adanya aksi demo angkutan umum. Kami menyediakan transportasi bagi penumpang yang telantar. Untuk sweeping sampai anarkis bisa dipastikan tidak ada," terang Samsul Arifin yang juga Kepala Bidang Parkir Dishub Kota Malang ini.
Samsul mengaku, aksi anarkis masih bisa dicegah setelah pelaku sweeping dapat diberikan penjelasan oleh petugas. Pihaknya berharap, semua pihak dapat menahan diri, sampai ditemukan penyelesaian permanen dalam persoalan ini.
KESIMPULAN
Isi pesan berantai bahwa mobil pribadi sampai dipecah kacanya oleh 2 pemotor karena dikira taksi online adalah HOAX.
![]() |
Memang ada aksi-aksi sweeping terhadap taksi online itu, namun sweeping yang sampai anarkis dipastikan tidak ada. (nwk/try)