Hari Pertama Sumarsono, Kunjungi Posko Pilkada dan Biro Dikmental

Hari Pertama Sumarsono, Kunjungi Posko Pilkada dan Biro Dikmental

Bisma Alief Laksana - detikNews
Selasa, 07 Mar 2017 09:47 WIB
Hari Pertama Sumarsono, Kunjungi Posko Pilkada dan Biro Dikmental
Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono di Balai Kota, Selasa (7/3/2017). Foto: Bisma Alief-detikcom
Jakarta - Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono (Soni) mengawali hari pertamanya di Balai Kota dengan berkeliling mengecek Posko Pilkada dan Biro Pendidikan Mental dan Spiritual (Dikmental).

Mengenakan seragam PNS, Soni datang sekitar pukul 07.15 WIB dan langsung menuju ke lantai 2 ke posko pilkada. Setelah dari lantai 2, Soni ke lantai 19 menuju ke Biro Dikmental.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soni mendatangi posko pilkada untuk memastikan proses pelaksanaan pilkada DKI putaran kedua berjalan lancar. Soni akan menggelar rapat mingguan selama menjabat sebagai plt gubernur.

"Saya mau konsentrasi di waktu saya yang singkat ini untuk mensukseskan pilkada. Soal DPT tambahan dan pemilih yang nggak bisa milih. Saya mau pastikan di putaran kedua nggak seorang pun kehilangan hak pilih. Sama mau monitoring, nggak lagi bulanan tapi tiap minggu, hari Rabu, rapat pilkada," kata Soni di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (7/3/2017).

"Plenonya sebulan sekali. Progress kita pantau, kalau ada masalah bisa langsung kita deteksi," lanjutnya.

 Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono di Balai Kota, Selasa (7/3/2017) Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono di Balai Kota, Selasa (7/3/2017) Foto: Bisma Alief-detikcom


Sementara kunjungan ke Biro Dikmental, Soni membahas spanduk di sejumlah masjid yang berisikan penolakan mensalatkan jenazah yang mendukung penista agama. Soni juga berbicara mengenai tawuran warga di Jl Tambak dan Manggarai.

"Saya dapat banyak pesan ke saya soal spanduk itu di masjid. Masjid harus digunakan sebagaimana selayaknya. Mari kita jaga Jakarta supaya aman dan damai melalui dialog. Saya akan diskusi apa solusi untuk spanduk itu," ujar Soni.

"Saya ingin mengatasi perkelahian supaya nggak terjadi lagi. Apa rencana panjang, menengah dan pendek. Pendekatan sosiologis harus diselesaikan. Harus ada solusi fundamental. Sedang kita perintahan untuk melakukan pendekatan," lanjutnya.

Untuk jangka pendek penanganan tawuran, Soni ingin membangun kesadaran warga di kedua wilayah soal persaudaraan yang harus dijaga. Sedangkan solusi untuk jangkan panjang adalah penataan ulang wilayah.

"(Solusi jangka) Panjangnya kalau harus ada penataan ulang kawasan ya harus ditata ulang. Sambil melakukan penataan ulang karena di sana kena juga sistem transportasi terpadu antar moda. Kawasan itu kan harus ditata ulang," papar Soni.

"Kalau jangka pendeknya, bagaimana membangun kesadaran mereka karena kita bersaudara dan nggak ada untungnya tawuran itu," katanya. (bis/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads