Untuk mengoptimalkan aplikasi tersebut, Polresta Depok menyiapkan tim khusus 'Jaguar' untuk mengejar pelaku kejahatan. "Begitu ada informasi masuk via 'Halo Polisi' ataupun 'Panic Button', petugas di command center akan meneruskannya ke tim Jaguar untuk segera mengejar pelaku kejahatan," terang Kapolresta Depok Kombes Herry Heryawan kepada detikcom, Senin (6/3/2017).
Foto: Dok. Istimewa |
Herry mengatakan, tim Jaguar ini stand by selama 24 jam penuh untuk melayani panggulan darurat dari masyarakat. Layanan GPS pada aplikasi tersebut membantu mempercepat tim Jaguar dalam melacak lokasi kejahatan yang disampaikan oleh warga.
Saat ini, sudah ada sekitar 4 ribuan warga Depok yang mengunggah aplikasi tersebut. Polresta Depok sendiri menerima ratusan panggilan darurat dari warga via aplikasi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herry menambahkan saat ini pihaknya tengah mengoptimalkan kecepatan anggota ke lokasi. Faktor kemacetan lalu lintas menjadi salah satu penyebab kurang optimalnya polisi menuju TKP.
Foto: Dok. Istimewa |
"Mudah-mudahan bisa lebih cepat lagi agar tidak kalah dengan ojek online," sambungnya.
Aplikasi yang menjadi andalan Polresta Depok ini terus disosialisasi kepada warga Depok, khususnya. Adanya aplikasi ini disambut baik oleh warga. Bahkan Kepala Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Harry Azhar Azis memuji terobosan Polresta Depok ini.
Dalam acara sepeda santai di Depok pada Sabtu (4/3) lalu, Harry, yang ditemani Wali Kota Idris Abdul Somad dan Kapolresta Depok Kombes Herry Heryawan serta Dandim 0508 Deok Letkol Slamet Supriyanto, sempat melihat simulasi penanganan kejahatan via aplikasi tersebut.
Harry terkagum-kagum saat melihat simulasi tersebut. Ia juga menyampaikan apresiasinya itu dengan menuliskan testimoni di command center. (mei/jor)












































Foto: Dok. Istimewa
Foto: Dok. Istimewa