Polri: Oknum Polisi Amankan Pengemudi Ugal-ugalan dari Amuk Massa

Polri: Oknum Polisi Amankan Pengemudi Ugal-ugalan dari Amuk Massa

Mei Amelia R - detikNews
Senin, 06 Mar 2017 19:57 WIB
Foto: Rengga Sancaya/detikcom
Jakarta - Polri memberikan klarifikasi terkait video viral seorang oknum polisi melakukan pemukulan terhadap sopir Toyota Avanza yang ugal-ugalan di Purbalingga, Jawa Tengah. Menurut Polri, Bripda Afifat Agung Dwi Cahyono saat itu hendak mengamankan Waskito Budi Utomo (22), sang pengemudi, dari amuk massa.

"Anggota memang kurang profesional, tapi dia juga menyelamatkan orang itu dari amuk massa," terang Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto kepada detikcom, Senin (6/3/2017).

Rikwanto menjelaskan peristiwa itu terjadi pada Kamis (2/3) sekitar pukul 11.30 WIB. Saat itu Waskito, yang mengemudikan mobil Toyota Avanza bernopol B-1182-NKJ, melintas di Jl Letnan Sudani, Kabupaten Purbalingga, secara ugal-ugalan dan berhenti di tengah pertigaan Gang Panca.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejadian itu menyebabkan kemacetan lalu lintas. Saat itu Bripda Afifat memakai seragam dinas Polri sedang berada di kios knalpot dekat tugu yang berjarak sekitar 150 meter, sehingga warga yang melihat kejadian tersebut meminta bantuannya untuk menertibkan pengemudi tersebut," terang Rikwanto.

Afifat bersama temannya, Agung Lumaksobo (34), dengan mengendarai motor Honda Vario kemudian meluncur ke lokasi. Ia kemudian memerintahkan Waskito menepikan mobilnya.

"Namun ditanggapi oleh Saudara Waskito dengan cara melotot dan mengumpat, 'Ba******, Bang***, a**, masuk sini'," ucap Rikwanto.



Terpancing Emosi

Bukannya berhenti, Waskito malah tancap gas menuju ke arah barat (arah Desa Gemuruh) dengan kecepatan tinggi dan zigzag, sehingga hampir menabrak sepeda motor. Dia juga menyetir hingga ke bahu jalan dan lagi-lagi hampir menabrak, kali ini mobil yang dikendarainya nyaris 'mencium' truk tronton yang berjalan berlawanan arah.

Saat itu Afifat bersama temannya masih mengejar mobil tersebut. Hingga di perempatan lampu merah Karang Kabur, Jl MT Haryono, mobil berputar-putar di tengah perempatan sehingga membahayakan pengemudi lainnya.

"Melihat hal tersebut, Bripda Afifat memarkir motornya dan menghampiri pengemudi mobil. Namun, oleh masyarakat, mobil sudah dihentikan dan pengemudi dipaksa keluar dari dalam mobil, selanjutnya dipukuli, mengenai kepala hingga berdarah serta ditendangi oleh warga," terang Rikwanto.

Karena terpancing emosinya, Bripda Afifat kemudian memarahi Waskito sambil berkata, "Brengsek! Membahayakan orang lain, arep mateni wong liya apa (mau membunuh orang lain apa)!" Sambil berusaha mengamankan Waskito, Bripda Afifat menghubungi Aiptu Sutanto, Kanit Patroli Satsabhara Polres Purbalingga untuk meminta bantuan.

"Pada saat mengamankan pengemudi atas nama Waskito itu (saat itu dalam posisi jongkok) dari amukan warga, Bripda Afifat terpancing emosinya karena diraih kakinya, sehingga ikut melakukan pemukulan, kemudian pengemudi berusaha lari dan masuk ke dalam mobil jok depan sebelah kiri. Saat itu ada warga yang berteriak 'awas megang besi', sehingga secara spontan Bripda Afifat menarik rambut pengemudi dan dikeluarkan dari dalam mobil," bebernya.

Meski sempat memukul dan menendang pengemudi mobil itu, Bripda Afifat juga sempat menghalangi warga yang memukuli pengemudi tersebut. Selanjutnya, Bripda Afifat membawa pengemudi tersebut ke depan Cafe Lava.

"Setelah itu, saat diinterogasi, yang bersangkutan menjawab dengan nada tinggi 'mabok di atas' sambil melotot, sehingga Bripda Afifat terpancing lagi emosinya dan ikut memukul," sambungnya.

Selang beberapa menit kemudian, datang Bripda Bakhtiar menggunakan mobil patroli Polsek Kutasari. Setelah itu, Waskito dibawa oleh Bripda Bakhtiar berikut mobilnya ke Polres Purbalingga.

"Bahwa saat diamankan di kantor Satuan Sabhara, Bripka Widodo, anggota Bagren, mengetahui pengemudi tersebut merupakan tetangganya, sehingga Waskito (pengemudi mobil) dibawa ke RS Harapan Ibu Purbalingga untuk mendapatkan pengobatan, karena saat itu terdapat perdarahan di hidung dan mata kiri bengkak akibat pukulan massa," ungkapnya.

Pihak keluarga juga telah dihubungi untuk diminta datang ke rumah sakit. Polisi kemudian menyerahkan Waskito berikut mobilnya kepada orang tuanya.

"Bahwa atas kejadian tersebut pada pukul 16.54 WIB Bripda Afifat melaporkan kepada Ipda Tedy Subuyarsonk, KBO Satuan Sabhara, melalui WhatsApp tentang beredarnya video di media sosial Facebook dalam grup ICP (Info Cegatan Purbalingga), terkait tindakan pengamanan disertai pemukulan terhadap pengemudi atas nama Waskito. Namun laporan terkait kejadian tersebut tidak sampai ke pimpinan, dalam hal ini Kapolres Purbalingga, hanya sebatas grup Whatsapp Sat Sabhara saja tentang adanya pengemudi ugal-ugalan yang membahayakan pengguna jalan lainnya," paparnya.

Setelah kejadian itu, video yang memperlihatkan Bripda Afifat memukul Waskito beredar di Facebook sejak Kamis (2/3) dengan judul 'Purbalingga Miki Rame' dan di YouTube dengan judul 'Nyetir Mobil Ugal-ugalan, Pria Mabok Ini Dihajar Massa'.

"Dari hasil klarifikasi terhadap pemilik akun Facebook, membenarkan bahwa ia telah meng-upload video tersebut hanya pada akun Facebook, sedangkan di YouTube yang bersangkutan tidak merasa meng-upload. Adapun tujuannya hanya memberikan pesan melalui medsos kepada masyarakat agar tidak ugal-ugalan saat mengemudi. Kalau dilanggar, akibatnya akan diamuk massa," terang Rikwanto. (mei/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads