"Ini memperkaya data-data kami. Kita harapkan momentum yang dibangun ini agar kita fokus di program, kita menginginkan agar tidak jemawa. Data tersebut menjadi pengayaan materi kita di hari pertama kampanye putaran kedua," kata Sandiaga di sela-sela Rakornas PKS, Jalan Margonda, Depok, Senin (6/3/2017).
Sandiaga mengaku tetap menjadikan survei internal sebagai acuan utama. Survei internal tersebut, menurut Sandiaga, merupakan hasil dari kerja lapangan para relawan dalam mendengarkan aspirasi rakyat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti lapangan kerja yang tidak dilihat dulu, itu peluang. Ternyata responsnya sangat kuat di masyarakat. Data-data kita disusun menjadi program kita, itu semua berbasis data," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, lembaga Media Survei Indonesia (Median) melakukan survei untuk menakar elektabilitas dua calon yang melaju ke putaran kedua Pilgub DKI. Hasilnya, Anies Baswedan-Sandiaga Uno untuk saat ini mengungguli Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Di survei Median, elektabilitas Anies-Sandi sebesar 46,3 persen, sedangkan Ahok-Djarot memperoleh 39,7 persen. Sementara itu, jumlah responden yang belum menentukan pilihan sebesar 14 persen.
"Saat ini memang posisi Anies-Sandi unggul sementara dengan 6 persen. Tapi ada dua hal yang harus kita ingat. Jumlah undecided voter masih 14 persen. Artinya, orang yang pada putaran pertama kemarin memilih Agus-Sylvi tidak serta-merta kemudian memilih Anies-Sandi. Kompetisi masih panjang. Jadi masih membuka peluang untuk siapa pun memenangi kompetisi, termasuk untuk Ahok. Hal ini berkaca dari survei naik-turun suara itu sangat dinamis," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun pada acara yang berlangsung di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Senin (6/3/2017). (fdu/imk)











































