Kapolri Jenderal Tito Karnavian menerima langsung pemberian pedang emas saat Dubes Arab Saudi berkunjung ke Polri. Namun Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar menyatakan, cenderamata itu bukan untuk pribadi Tito, melainkan untuk institusi Polri.
Kendati saat acara pemberian pedang emas diterima oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian, lanjut Boy, pedang emas itu diberikan untuk institusi Polri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak sembarang Kerajaan Arab Saudi memberikan cenderamata berupa pedang berwarna emas. Sebab, pedang memiliki makna khusus bagi Saudi yakni kekuatan, keadilan dan keberanian. Simbol pedang juga terdapat di bendera kenegaraan Arab Saudi.
Pedang emas yang diberikan kerajaan Arab Saudi ke institusi Polri membuka kembali lembaran sejarah di masa lampau. Presiden ke-2 Indonesia Soeharto juga pernah mendapat cenderamata berupa pedang Arab yang disepuh emas dari raja Arab.
Pemberian cenderamata diserahkan langsung oleh Raja Faisal kepada Soeharto saat jamuan makan malam kenegaraan di Istana Merdeka pada 10 Juni 1970, 47 tahun silam. Saat itu bertepatan dengan kunjungan Raja Faisal ke Indonesia.
![]() |
Dalam kesempatan itu, Soeharto juga memberikan cenderamata berupa sebilah keris dan seekor macan yang diawetkan. Saat acara tukar menukar cenderamata, Ibu Tien ikut mendampingi Soeharto.
Selain kepada Soeharto dan Polri, pedang emas juga pernah diberikan Raja Abdullah kepada Paus Benediktus XVI saat berkunjung ke Vatikan pada 2007 lalu. Keduanya bertemu untuk membahas kolaborasi antara umat Islam, Kristen dan Yahudi dalam perdamaian di Timur Tengah, seperti yang dilansir Reuters.
![]() |
Sebagai cenderamata, Raja Abdullah memberikan pedang emas dan perak bertahtakan permata. Tak hanya pedang emas, sang raja juga mempersembahkan Paus Benediktus patung emas yang bergambar pohon palem dengan seorang pria yang tengah menunggangi unta.
(nkn/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini