Lift ini berwarna putih dengan corak biru muda, hijau, dan biru tua. Ada truk sebagai pembawa bak lift ini. Sistem hidrolik di bawah bak berfungsi menggerakkan lift naik dan turun mencari posisi yang pas.
Berdasarkan siaran pers dari PT Jasa Angka Semesta (JAS) Airport Services yang diterima detikcom, Minggu (5/3/2017), lift itu adalah invalid passenger lift (IPL). PT JAS adalah penyedia IPL untuk Raja Salman saat mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Invalid Passenger Lift (Dok PT Jasa Angka Semesta) |
Lift seperti ini memudahkan kaum difabel hingga lansia untuk turun dari pesawat. Raja Salman sendiri sudah berusia 81 tahun, dan kebetulan eskalator yang dibawanya itu tak bisa difungsikan saat dirinya mendarat kemarin.
"Raja Salman sendiri turun menggunakan IPL milik JAS Airport Services karena elektrik eksalator tidak bekerja dengan baik pada saat ketibaan," demikian kata PT JAS dalam keterangan tertulisnya.
Foto: Tangga penumpang (Dok PT Jasa Angka Semesta) |
Sebenarnya ada dua tangga penumpang yang berhasil ditempelkan ke bodi pesawat dengan baik. Istilahnya adalah tangga belalai. Mereka juga menyediakan penyambut untuk melayani kebutuhan para tamu seperti pelayanan pengurusan keimigrasian, pengawalan kru, penyediaan kursi roda, dan lain-lain.
PT JAS menyatakan telah berhasil menangani enam penerbangan di Jakarta kemarin. Sukses kali ini diterimanya dari penerbangan Raja Salman. Saudi Arabian Airlines (SV) menggunakan jasa mereka. Khusus di Bali, rangkaian penerbangan kunjungan kenegaraan ini telah dimulai pada tanggal 16 Februari 2017, dalam bentuk kedatangan tim observasi dan bermacam-macam kargo seperti 2 unit Mercy S600 (17/02) dan 1 elektrik elevator (22/02).
(dnu/dnu)












































Foto: Invalid Passenger Lift (Dok PT Jasa Angka Semesta)
Foto: Tangga penumpang (Dok PT Jasa Angka Semesta)