"Hingga Sabtu (4/3/2017) sore korban jiwa akibat longsor di Kabupaten Limapuluh Kota adalah lima orang meninggal dunia," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangannya, Sabtu (4/3/2017).
Selain itu, Sutopo juga menyampaikan bahwa ada ratusan rumah yang terendam akibat banjir. Bencana ini juga menyebabkan lima dusun terisolir dan jalan nasional penghubung Sumatera Barat-Riau putus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas yang terdiri dari tim reaksi cepat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah sampai di lokasi bencana.
Bantuan untuk penanganan korban banjir pun telah disalurkan oleh BNPB dan BPBD, juga didapatkan pula bantuan dari berbagai organisasi masyarakat, perorangan dan perusahaan.
"Kebutuhan mendesak saat ini adalah alat berat untuk membersihkan material longsor, mobil rescue, perahu karet, tenda, permakanan, obat-obatan, selimut, air minum, dan lainnya," imbuhnya,
Sementara itu, atas kondisi yang menimpa Kabupaten Lima Puluh Kota ini, Bupati menetapkan masa tanggap darurat selama tujuh hari. Petugas dari tim gabungan pun terus mengupayakan pencarian dan evakuasi terhadap korban yang belum ditemukan dalam bencana ini.
"Bupati Kabupaten Lima Puluh Kota telah menetapkan masa tanggap darurat selama tujuh hari yaitu 3-9 Maret 2017," tutur Sutopo.
Terakhir, BNPB mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dari segala ancaman bencana. Hal ini dikarenakan cuaca yang sangat tidak menentu dan berpotensi menyebabkan banjir serta longsor beberapa hari ke depan.
"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dari ancaman banjir, longsor dan puting beliung mengingat hujan berintensitas masih berpotensi terjadi dalam satu minggu ke depan," kata Sutopo.
(knv/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini