Direktur Perlindungan WNI Kemlu Lalu Muhammad Iqbal, dalam keterangan tertulis, menyebutkan Kemlu Arab Saudi telah menyampaikan nota tertulis menanggapi permintaan dari KBRI Riyadh pada 19 Februari lalu. Kemlu Saudi menyampaikan bahwa proses verifikasi korban WNI telah selesai dilakukan.
"Saat ini tinggal menunggu penerbitan cek oleh Kementerian Keuangan Arab Saudi," ujar Iqbal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan pemerintah Arab Saudi telah membentuk tim untuk mempercepat proses pembayaran tersebut. Menurut informasi yang diperoleh Kemlu, pembayaran korban crane dari seluruh negara akan dilakukan bersamaan.
"Namun demikian, ini (pembayaran) terkendala oleh adanya korban dari negara lain yang terlambat menyampaikan dokumen yang diperlukan," kata Iqbal.
Iqbal menyatakan Menlu Retno LP Marsudi telah meminta KBRI Riyadh terus berkomunikasi dengan pihak terkait di Riyadh. Menlu juga selalu menyampaikan masalah ini dalam setiap pertemuan bilateral dengan Menlu Arab Saudi pada berbagai kesempatan.
Ratusan orang tewas dan terluka dalam insiden jatuhnya crane di Masjidil Haram pada 11 September 2015. Berdasarkan data terakhir, 10 WNI tewas dan 41 WNI luka-luka. Pemerintah Arab Saudi menyatakan akan memberikan kompensasi uang miliaran rupiah bagi korban atau ahli waris korban. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin juga menyatakan akan memanfaatkan momen kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Indonesia untuk membahas insiden crane.
"Itu (pembahasan soal crane) terbuka. Tentu Bapak Presiden, ya, kita lihat nanti kondisinya seperti apa. Karena ini waktunya sangat padat," ujarnya di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Senin (27/2). (nwy/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini