Jadi Magnet Dunia, Istiqlal Memikat Raja Salman hingga Obama

Jadi Magnet Dunia, Istiqlal Memikat Raja Salman hingga Obama

Niken Purnamasari - detikNews
Jumat, 03 Mar 2017 15:11 WIB
Foto: Masjid Istiqlal/CNN
Jakarta - Masjid Istiqlal tak sekadar tempat bagi umat Islam Indonesia untuk beribadah. Pesona masjid terbesar di Asia Tenggara itu juga menjadi 'magnet' yang menarik para pemimpin dunia ketika berkunjung ke Indonesia.

Sejumlah nama, seperti yang dirilis oleh Dewan Masjid Indonesia, dari Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama, Pangeran Charles, Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Libya Muammar Gaddafi, hingga Wakil Ketua Partai Komunis China (PKC) Li Yuanchao, pernah mengunjungi Masjid Istiqlal.

Masjid yang dibangun pada 7 Desember 1954 ini berdiri di pusat Ibu Kota. Lokasi masjid terbilang unik dan merepresentasikan toleransi antarumat beragama di Indonesia. Berdiri di seberang Istiqlal ada Gereja Katedral untuk umat Kristiani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemegahan Masjid Istiqlal yang menjadi kebanggan Indonesia. Kemegahan Masjid Istiqlal, yang menjadi kebanggaan Indonesia. (Masjid Istiqlal/CNN)


Selain itu, histori di balik pembangunan Istiqlal menarik perhatian. Istiqlal merupakan bentuk nyata dari cita-cita Presiden RI pertama Sukarno untuk membuat masjid yang dapat bertahan ribuan tahun.

"Marilah kita membuat masjid yang tahan menghadapi cakaran masa, sehingga ia dapat bertahan seribu, dua ribu, bahkan tiga ribu tahun," kata Sukarno.

Kemegahan serta citra Indonesia yang tergambar dalam Istiqlal menjadi tempat yang patut dikunjungi saat pemimpin dunia berada di Indonesia.

Seperti yang diungkapkan Barack Obama saat berkunjung ke Istiqlal pada 2010. Ditemani sang istri, Michelle Obama, keduanya mengelilingi masjid. Mereka ditemani oleh Imam Besar Masjid Istiqlal saat itu, Ali Mustofa Yaqub.

Jadi Magnet Dunia, Istiqlal Memikat Raja Salman hingga ObamaObama dan Michelle saat berkunjung ke Masjid Istiqlal. (Dok. Humas Masjid Istiqlal)


Begitu masuk ke ruangan salat, Obama menaikkan kepalanya ke atas untuk melihat kubah. Presiden ke-44 AS itu mengungkapkan kunjungan ke Masjid Istiqlal yang begitu memukau dirinya. Obama teringat akan kenangan Masjid Istiqlal yang masih dibangun saat dia masih berada di Jakarta.

"Tempat ibadah tersebut masih dalam pembangunan ketika saya tinggal di Jakarta. Saya mengagumi menara menjulang dan kubah megah. Istiqlal berarti kemerdekaan dan konstruksinya adalah bukti perjuangan bangsa untuk kebebasan," ujar Obama saat berkunjung ke Indonesia.

Kanselir Jerman Angela Merkel juga tak melewatkan agenda mengunjungi Masjid Istiqlal. Pada 2012, Merkel juga mengelilingi masjid terbesar di Asia Tenggara itu dalam kunjungan kenegaraannya.

Kanselir Jerman Angela Merkel juga tak melewatkan agenda untuk mengunjungi masjid Istiqlal pada tahun 2012 lalu, Kanselir Jerman Angela Merkel juga tak melewatkan agenda mengunjungi Masjid Istiqlal pada 2012. (Dok. Aldo Utama/AFP)


Anggota keluarga kerajaan Inggris, Pangeran Charles, juga tak mau melewatkan momen melihat langsung Istiqlal. Karpet merah digelar untuk Charles saat berkunjung pada 2008. Saking ingin tahu soal Istiqlal, Charles meminta agar pengamanan untuk dirinya tidak diperketat.

Kemudian yang baru saja berlangsung pada Kamis (2/3) kemarin adalah kedatangan Raja Salman. Tak henti-hentinya Raja Salman melafazkan zikir dan ayat-ayat Alquran untuk mengungkapkan kekagumannya terhadap Istiqlal. Hal itu disampaikan oleh Imam Besar Istiqlal Nasaruddin Umar saat berada satu lift dengan Raja Salman kemarin.
Raja Salman saat berkunjung ke Masjid Istiqlal. Raja Salman saat berkunjung ke Masjid Istiqlal. (Ari Saputra/detikcom)

"Saya antar beliau di lift. Ia terus mengucapkan 'masya Allah, masya Allah. Subhanallah'. Kalau masjid di Mekah atapnya tidak tinggi. Kita kubahnya tinggi sekali. Beliau begitu kagum dan membaca ayat-ayat Alquran tentang masjid," tutur Nasaruddin menirukan ucapan Raja Salman, Jumat (3/3). (nkn/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads