Hal ini dijelaskan oleh Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi di Kantor Kepresidenan, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (2/3/2017).
"Pada tanggal 7 Maret, kita akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Indian Ocean Rim Association (IORA) 2017," kata Retno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Forum ini sangat penting untuk menjamin keamanan di lingkar Samudera Hindia. Kedua, menggerakkan potensi ekonomi," kata dia.
Dia menjelaskan, ada 2,7 miliar penduduk yang ada di kawasan Samudera Hindia. Samudera ini dilalui setengah dari kontainer di dunia, sepertiga kapal kargo dunia, dan dua per tiga perkapalan energi dunia.
"Ini menunjukkan betapa pentingnya Samudera Hindia ini," tuturnya.
Maka Indonesia akan memainkan peranan penting di kawasan ini. Cita-citanya, Indonesia bakal menjadi pemimpin Samudera Hindia.
"Mengapa kita menjadi tuan rumah dari IORA ini? Pertama, kita ingin menunjukkan leadership Indonesia di kawasan lingkar Samudera Hindia. Di kawasan Asia, kita sudah bermain, di Pasifik kita sudah bermain, maka kita ingin bermain juga memberikan kontribusi yang besar di lingkar Samudera Hindia yang selama ini belum ada 'governance' yang bagus," tuturnya.
Tema yang dibahas adalah keamanan dan keselamatan maritim, fasilitasi perdagangan investasi, manajemen risiko bencana, manajemen perikanan, akademi dan IPTEK, serta pariwisata dan pertukaran budaya. Akan ikut dibahas pula perkara pemberdayaan perempuan dan masalah 'blue economy'.
KTT IORA 2017 akan dihadiri sekitar 477 orang, meliputi para pemimpin negara, perdana menteri, dan menteri luar negeri, termasuk Presiden Afrika Selatan, Perdana Menteri (PM) Malaysia, PM Australia, Wakil Presiden India, pemimpin Sri Lanka, dan pemimpin Bangladesh.
IORA sudah didirikan sejak 1997. Namun baru kali ini setelah 20 tahun ada hajatan sebesar KTT IORA 2017.
"Mengapa Indonesia berinisiatif? Karena kita ingin menjadi poros maritim dunia. Kita menunjukkan kepemimpinan kita bukan hanya di Asia Pasifik, tapi juga di Lautan Hindia," imbuh Menteri Sekretaris Negara Pratikno. (dnu/bag)