"Konsepnya adalah rumah susun, ada pasar di atasnya rusun, mirip dengan Pasar Rumput. Selama ini rusun kan di bawahnya tempat parkir, pasar tidak ada, kalau pun ada hanya pasar internal mereka. Kalau ini betul-betul pasar sehingga tak ada alasan lagi penghuni tidak bekerja," kata Sekda DKI Saefullah di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2017).
Menurut Saefullah pada sejumlah rusun ada sekitar 6 hingga 18 persen penghuni yang berusia produktif namun tidak bekerja. Untuk mengatasinya, Saefullah meminta agar potensi dan keahlian warga rusun ditingkatkan melalui pelatihan-pelatihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misalnya di tubuh kita ini banyak potensi pekerjaan untuk penghuni rusun, misalnya tukang gunting rambut, wajah ada facial, alis, make up, kuku, pijet badan, refleksi, pelayanan banyak," lanjutnya.
Pengelolaan rusun di atas pasar nantinya akan diserahkan pada PD Pasar Jaya. Relokasi pasar akan dibantu Pemkot Jaksel.
Selain itu, Saefullah menambahkan tidak ada kendala terkait pembebasan lahan di Pasar Minggu.
"Tidak ada kendala, saya sudah teken surat jaminan, lahan Pasar Minggu clear. MoU akan ditandatangani 8 Maret 2017," tambahnya.
Lahan Pasar Minggu yang baru akan diperuntukkan bagi warga dari bantaran kali, pedagang, atau warga biasa. Selain rusun, Pasar Minggu juga akan terintegrasi dengan terminal, stasiun dan halte bus TransJakarta.
(nth/fdn)