"Tapi nantinya, ketika sudah beroperasi normal, kita pasti di-support oleh anak-anak perusahaan seperti Industri Karung Semen Gresik (IKSG), United Tractor SG (UTSG), Varia Usaha, Koperasi Warga Semen Gresik (KWSG), bahkan nanti ada klinik, dan lain-lain. Itu pasti bakal menampung sampai 1.600 tenaga kerja," ujar Corporate Secretary PT Semen Indonesia Agung Wiharto dalam keterangan tertulis Selasa (28/2/2017).
Baca: Mengintip Alat dan Teknologi Hijau di Pabrik Semen Rembang
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi yang lebih saya pikirkan, petani nantinya akan lebih produktif. Lahan pertanian memang berkurang sedikit saat ditambang, tapi jauh lebih produktif. Sama seperti Tuban. Jika semula panen sekali, sekarang menjadi dua atau tiga kali. Tanahnya setiap tahun akan kehilangan 10-15 ha saja. Itupun setelah ditambang bisa dipakai lagi," jelasnya.
![]() |
Hal lainnya yang akan dirasakan oleh masyarakat adalah program-program PT Semen Indonesia terkait tanggung jawab sosial. Diantaranya beasiswa pendidikan, bantuan kesehatan hingga bantuan permodalam untuk UMKM.
"Sektor UMKM kan menyerap tenaga kerja. Sekarang di Kabupaten Rembang sudah ada 523 UMKM binaan Semen Indonesia dengan dana bergulir sampai hari ini sebesar Rp 11 miliar. Itu sejak Juni 2014 sampai akhir 2016. Kini melibatkan sekitar 800 tenaga kerja. Jadi ada multi flier effect," kata Agung.
"Nantinya bakal ada triliunan revenue dari berpoduksinya pabrik. Mulai dari munculnya warung makan, kelontong, kos-kosan, laundry, angkutan, dll. Anak-anak muda bakal semangat. Kalau ekonomi bergulir kan hotel di Rembang juga bakal bertambah banyak," lanjutnya.
Baca: Jalan Panjang Pabrik Semen Rembang, Dicabut hingga Diizinkan Operasi
Bantuan lain yang diberikan kepada masyarakat adalah bantuan sembako bagi masyarakat di daerah miskin. Bagi anak yatim, program beasiswa pendidikan juga sudah disiapkan.
"Di lingkungan sekitar pabrik, sudah ada 350 lebih pelajar yang diberi beasiswa. Total setahun Rp 600 juta. Setiap anak yang prestasinya bagus, kami beri beasiswa per tahun antara Rp 1 -2 juta. Dari SD-SMA," jelasnya.
Terkait bantuan kesehatan, sudah ada dokter keliling di lima desa di ring I areal pabrik. Banyak masyarakat yang sudah memanfaatkan fasilitas kesehatan tersebut.
"Banyak masyarakat kita biayai operasi amandel, sumbing, atau katarak," pungkasnya.
(ega/try)