"Nggak ada apa-apa, biasa saja, uji coba itu, itu senjata baru, bermanfaat apa nggak. Kalau bandarnya coba-coba, kita uji, semuanya itu penggerebekan," kata Kepala BNN Komjen Budi Waseso ketika ditemui seusai acara HUT Keluarga Besar Putera Puteri (KBPP) Polri, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo Nomor 3, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (1/3/2017).
Komjen yang dikenal dengan sapaan Buwas ini mengatakan kasus penangkapan tersebut masih dalam pengembangan. Namun ia mengatakan, jika ada bandar yang meninggal dalam penggerebekan, itu adalah sebab-akibat dalam penegakan hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, BNN harus mengambil tindakan secara tegas dan keras bila ada perlawanan. Buwas juga mengatakan ada 72 jaringan internasional yang beroperasi di Indonesia.
"Jaringannya belum tahu, di Indonesia ini ada 72 jaringan internasional yang beroperasi, jadi mereka termasuk yang mana dari 72 ini, kita nggak tahu, nunggu dulu. Yang sementara kita ini barangnya adalah sabu ya," ujarnya.
"Karena nanti setelah selesai penahannya baru kita beri tahu. Kalau tidak, nanti akan menyulitkan pengembangan kasus itu sendiri, tapi pasti nanti kita sampaikan," sambung Buwas.
BNN berlaku tegas dan masif dengan memberikan persenjataan baru kepada anggotanya dalam menindak para bandar narkoba. Senjata itu diberikan berdasarkan hasil rapim pada 24 Februari 2017. (rvk/rna)











































