BPTJ 'Jodohkan' 80 Pengembang dan 15 PO untuk JR Connexion

BPTJ 'Jodohkan' 80 Pengembang dan 15 PO untuk JR Connexion

Nograhany Widhi K - detikNews
Rabu, 01 Mar 2017 16:05 WIB
Foto: Grandyos Zafna/detikcom
Jakarta - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), sebagai inisiator lahirnya Jabodetabek Residence Connexion (JR Connexion), 'menjodohkan' 80 pengembang dengan 15 perusahaan otobus (PO). Perjodohan mereka diharapkan melahirkan layanan JR Connexion.

"Di acara ini, ada 80 pengembang perumahan dan 15 perusahaan otobus yang kami undang. Mudah-mudahan ke depan semakin banyak kawasan permukiman yang dilayani oleh angkutan permukiman dengan kualitas pelayanan yang semakin baik sehingga banyak masyarakat yang tertarik untuk menggunakan angkutan umum dan meninggalkan kendaraan pribadinya," papar Kepala BPTJ Elly Adriani Sinaga dalam rilis yang diterima, Rabu (1/3/2017).

Saat ini 13 kawasan perumahan/permukiman dilayani oleh angkutan permukiman, antara lain kawasan Cikarang, Bintaro, Serpong, Karawaci, Cibubur, dan Bekasi. Saat ini jumlah operator yang melayani sebanyak 6 perusahaan, yaitu PO Alfa Omega Transport, PO Royal Wisata Nusantara, PO Sinar Jaya Langeng, PO Sejahtera Cemerlang, PO Wahana Transport, dan PT Wifen Darma Persada, dengan jumlah armada lebih dari 100 unit. Dengan adanya acara ini, diharapkan jumlah operator yang melayani akan bertambah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keberhasilan pengembangan angkutan permukiman ke depan sangat bergantung pada peran serta semua pihak, baik pemerintah, pengembang, maupun operator. BPTJ dan Dinas Perhubungan akan memberikan kemudahan-kemudahan dalam proses perizinan penyelenggaraan angkutan permukiman sepanjang telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Para Pengembang harus berkontribusi dalam memberikan kemudahan bagi para pengguna angkutan permukiman melalui penyediaan fasilitas naik dan turun (halte) yang aman, nyaman, dan mudah diakses pengguna. Sedangkan operator harus memberikan pelayanan yang maksimal sesuai dengan standar yang telah ditetapkan sehingga kepuasan para pengguna angkutan ini dapat tetap terjamin, yang berdampak loyalitas para pengguna angkutan umum tersebut untuk tetap menggunakan angkutan umum sebagai sarana pergerakan mereka sehari-hari.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh BPTJ di beberapa kawasan permukiman di Bodetabek, preferensi orang ingin berpindah dari menggunakan kendaraan pribadi ke angkutan permukiman sekitar 70% dengan catatan kualitas pelayanan yang diberikan setara dengan kualitas kendaraan pribadi.

Oleh karena itu, melalui keputusan Kepala BPTJ, telah ditetapkan standar pelayanan dan spesifikasi kendaraan yang digunakan untuk pelayanan angkutan permukiman yang dinamakan JR Connexion (Jabodetabek Residence Connexion) dengan beberapa karakteristik layanan, seperti konfigurasi tempat duduk 2-2 dilengkapi alat pengatur sandaran dan kepala, berpendingin ruangan, GPS, dan Wi-Fi. Selain itu, dilengkapi fasilitas pengisi bateri handphone, display elektronik, sistem pembayaran dengan kartu (cashless), jadwal yang pasti, dan lain-lain.

"Karena sifat pelayanannya yang premium, maka tarif yang dikenakan sifatnya non-subsidi. Dengan demikian, pihak operator akan menetapkan tarif sesuai dengan kesepakatan dengan pengguna layanan ini," lanjut Elly.

Diharapkan, adanya pelayanan angkutan permukiman dengan kualitas pelayanan yang baik ini akan semakin mendorong masyarakat menggunakan angkutan umum sehingga target penggunaan angkutan umum sebesar 60% pada 2029 di Jabodetabek bisa tercapai. Salah satunya tentu dari kontribusi angkutan permukiman. (nwk/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads