Soal Titiek, Dewan Pakar Golkar Contohkan Sanksi ke Kader Mbalelo

Soal Titiek, Dewan Pakar Golkar Contohkan Sanksi ke Kader Mbalelo

Aditya Mardiastuti - detikNews
Rabu, 01 Mar 2017 11:27 WIB
Soal Titiek, Dewan Pakar Golkar Contohkan Sanksi ke Kader Mbalelo
Agung Laksono (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pakar Golkar Siti Hediati Harijadi alias Titiek Soeharto bertemu dengan pasangan calon Pilgub DKI Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno. Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono menyebut tidak etis Titiek Soeharto, yang duduk di pimpinan Dewan, melawan kebijakan partai.

"Memang semestinya dalam organisasi itu bagi kader partai menduduki posisi pimpinan apakah di partai pimpinan Dewan turut mengamankan kebijakan partai, bukan melanggar kebijakan partai, seperti sikapnya Mbak Titiek, sikapnya terkait Pilkada DKI Jakarta itu. Apalagi ucapan beliau disimpulkan mendukung paslon lain," kata Agung saat berbincang, Selasa (28/2/2017) malam.

Agung menambahkan segala bentuk yang sifatnya melawan kebijakan partai berimbas pemberian sanksi. Agung kemudian mencontohkan kasus pencopotan jabatan Fadel Muhammad dari posisi pimpinan komisi di DPR.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Contoh kasus paling ringan ditegur, yang cukup ada pengalaman Fadel dicopot dari ketua komisi itu bentuk sanksi yang diberikan, sanksi organisasi. Itu belum bisa apakah itu diterapkan kepada Mbak Titiek karena yang akan memanggil bukan saya, tapi Pak Kahar Muzakir yang akan mengundang," urainya.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pakar Golkar Firman Soebagyo menyebut pihaknya tidak memiliki kewenangan memecat dan menyerahkan keputusan itu ke DPP Golkar. Firman kemudian mencontohkan dirinya sendiri yang dipecat akibat 'mbalelo' karena melawan keputusan partai.

"Tahun 2014 itu banyak dipecat waktu mendukung Pak Jokowi-JK itu banyak yang dipecat, termasuk saya. Tapi saya rasa ini nggak sampai ke situlah. Pokoknya serahkan ke mekanisme partai, serahkan ke DPP," kata dia.

Seperti diketahui, alasan pemecatan Fadel Muhammad terkait dengan pernyataannya mendukung sang istri, Hana Hasanah, yang maju di Pilgub Gorontalo melawan calon yang diusung Golkar. Hana Hasanah Fadel adalah calon Gubernur Gorontalo yang diusung oleh PPP, Gerindra, PKB, dan PDIP. Sementara itu, Golkar juga punya calon sendiri di Pilgub Gorontalo, yaitu Rusli Habibie.

"Untuk Gubernur Gorontalo, saya tidak mau menjadikan terpidana jadi calon. Saya nggak mau membohongi rakyat. Dia kan marah kenapa saya nggak dukung Rusli Habibie. Rusli Habibie nggak bisa didukung karena dia terpidana," kata Fadel saat dihubungi, Jumat (11/10/2016). (imk/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads