Peneliti Politik Timur Tengah di The Middle East Institute Zuhairi Misrawi mengatakan, kemiripan karakter itulah yang membuat chemistry antara Presiden Jokowi dengan Raja Salman terbangun.
"Hal semacam itu saya percaya turut berperan membangun semacam chemistry dalam relasi antara Raja Salman dan Pak Jokowi," kata Zuhairi Misrawi saat berbincang dengan detikcom, Selasa (28/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu komitmen dan prestasi Salman selama menjadi gubernur, selain membangun Riyadh menjadi kota metropolitan juga gencar memerangi korupsi. Di luar istana kerajaan, Salman dikenal tak terlalu ketat dan kaku dalam hal protokoler. Saat menunaikan tawaf di Masjidil Haram, misalnya, Raja Salman merespons dengan ramah setiap jemaah yang menyapa dan menyalaminya.
"Nah, pembawaan yang rendah hati dan egaliter seperti ini kan juga diperlihatkan Jokowi selama ini," kata Zuhairi.
Atas dasar berbagai kesamaan itulah dia menduga Raja Salman memberikan sambutan hangat dan penghormatan yang luar biasa saat Jokowi berkunjung ke Saudi pada pertengahan September 2015. Lalu Raja Salman melakukan kunjungan balasan dalam tempo yang jaraknya cuma terpaut sekitar satu setengah tahun. Waktu kunjungan yang cukup lama, lebih dari sepekan, serta membawa anggota rombongan yang juga fantastis.
"Meski begitu, tentu saja ada peran latar historis masa lalu dan kerja keras para diplomat di bawah kendali Menlu Retno Marsudi di dalamnya," ujar penulis buku 'Mekkah' dan 'Al-Azhar' itu menutup perbincangan.
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud hari ini, Rabu (1/3/2017) akan tiba di Indonesia untuk melakukan kunjungan kenegaraan sampai tanggal Jumat (3/3/2017). Selanjutnya pada Sabtu (4/3/2017) Raja Salman dan rombongan akan liburan di Bali sampai Kamis (9/3/2017) pekan depan. (jat/erd)











































