Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir mengatakan dana santunan tersebut sebenarnya sudah dipersiapkan. Namun pemerintah Arab Saudi harus melakukan proses administrasi sebelum melakukan penyaluran santunan.
"Informasi yang kita dapat itu kan tidak hanya orang Indonesia yang jadi korban. Dananya sudah siap, namun verifikasi hak semua korban itu belum selesai dilakukan," ucapnya kepada wartawan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka tidak bisa membayarkan untuk Indonesia saja, harus menunggu dari negara lain juga. Untuk korban dari Indonesia, alokasinya sudah. Kita juga sudah sampaikan data-datanya," imbuhnya.
Terkait hal ini, Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Osama Mohammed al-Shuibi mengatakan data para korban sudah disampaikan kepada pihak KBRI di Riyadh. Hal tersebut juga sudah ditindaklanjuti oleh tim dari KBRI.
"Informasi lengkap crane ini ada di Kedubes Indonesia di Riyadh dan nama-nama korban dari jemaah Indonesia telah disampaikan kepada KBRI di sana dan pihak KBRI telah melakukan upaya-upayanya dalam masalah ini," kata Osama di kantor Kedubes Arab Saudi, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (28/2).
Sebelumnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin juga menyatakan akan memanfaatkan momen kunjungan Raja Salman untuk membahas insiden crane. "Itu terbuka, tentu Bapak Presiden, ya, kita lihat nanti kondisinya seperti apa, karena ini waktunya sangat padat," ujarnya di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Senin (27/2). (gla/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini