Timses Anies Anggap Kunjungan Djarot ke Utan Kayu sebagai Kampanye

Timses Anies Anggap Kunjungan Djarot ke Utan Kayu sebagai Kampanye

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Selasa, 28 Feb 2017 14:42 WIB
M Taufik (Noval Dhwinuari Antony/detikcom)
Jakarta - Tim sukses pemenangan cagub-cawagub DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno, menganggap kunjungan Wagub DKI Djarot Saiful Hidayat ke Utan Kayu Selatan, Jakarta Timur, pada Senin (27/2/2017) kemarin sebagai kampanye. Pihak Anies-Sandi menyayangkan kejadian tersebut.

"Kita sepakat pilkada harus berjalan dengan nilai demokrasi. Kemarin kami mendapatkan gambar atau foto di mana di satu kelurahan Pak Wagub dengan seragam kebesarannya dikelilingi masyarakat dan di area kelurahan, menurut pandangan kami, ini kampanye," ujar Wakil Ketua Tim Pemenangan Anies-Sandi, M. Taufik, saat konferensi pers di posko Anies-Sandi, Jalan Cicurug No 6, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/2).

Baca Juga: Lihat Tumpukan Raskin di Utan Kayu, Djarot: Jangan Telat Dikirim

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Taufik meminta Wagub Djarot tidak menodai pesta demokrasi di DKI yang saat ini sedang berjalan. Dia berharap petahana mampu memposisikan diri sebagai petahana dan peserta pilkada.

"Kami minta kepada Pak Wagub tidak menodai pesta demokrasi ini. Inilah akibatnya incumbent sulit melepaskan posisinya sebagai pejabat dan peserta pilkada. Jelas fotonya mengacungkan dua jari, ini bagian yang semestinya tidak boleh terjadi," sebut Taufik.

Taufik memperlihatkan foto Djarot di Utan Kayu. Beberapa warga tampak mengacungkan dua jari, namun Djarot, yang memakai seragam Pemprov DKI, tidak menunjukkan pose serupa.

"Di area kantor pemerintahan tidak boleh kampanye. Apalagi hadir pejabat DKI. Karena itu, kami minta jangan terulang, dan Bawaslu proaktif mengambil langkah-langkah yang berlaku," sambungnya.

Baca Juga: Aksi Djarot Saat Blusukan ke Utan Kayu

Taufik juga mengimbau pejabat di lingkungan Pemprov DKI tidak ikut andil dalam aktivitas politik, seperti kampanye. Menurutnya, petahana harus cuti dari jabatannya pada masa kampanye pilgub putaran kedua.

"Ada yang namanya cuti. Cuti itu untuk mengantisipasi hal-hal kejadian seperti kemarin. Saya menyesalkan tindakan Wagub kemarin. Ini disampaikan agar pilkada berjalan sesuai ketentuan," pungkasnya. (nvl/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads