Sikap Partai Golkar di Pilgub DKI adalah mengusung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat. Namun pada Rabu (22/2/2017) pekan lalu, Titiek Soeharto justru bertemu dengan duet Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno, yang diusung oleh Partai Gerindra dan PKS.
Sehari kemudian, Titiek menjelaskan bahwa pertemuannya dengan cagub-cawagub DKI nomor urut 3 itu sekadar bersilaturahmi. Dia mengaku mengenal Anies dan Sandi. Apalagi mantan suami Titiek, Prabowo Subianto, dan putranya adalah pendukung sekaligus tim sukses Anies-Sandi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu putri kinasih mendiang Presiden RI ke-2 Soeharto itu mengaku tak mempermasalahkan sikap Partai Golkar yang secara resmi mendukung pesaing Anies-Sandi, yaitu pasangan petahana Ahok-Djarot. Titiek mengaku tak takut kepada partainya.
"Kalau menurut partai kan ya mendukung, ya sudah tahu ya. Kalau saya ya, apa ya, saya lebih takut sama Tuhan daripada sama partai. Jadi kamu tulis saja itu," ucap Titiek tersenyum seraya berlalu.
Satu hari setelah pernyataan Titiek tersebut, DPP Golkar bereaksi. DPP Partai Golkar akan memanggil Titiek untuk meminta klarifikasi pertemuannya dengan Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Sandiaga Uno.
"Sesuai dengan peraturan organisasi tentang disiplin anggota, partai perlu klarifikasi dulu. Dan tentu bertujuan untuk meminta kejelasan," ujar Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily kepada wartawan di kantor DPD Partai Golkar Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/2).
Pernyataan lebih tegas disampaikan oleh Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto pada Senin (27/2) kemarin. Novanto meminta agar Titiek diproses sesuai dengan aturan partai karena mendukung rival dari pasangan yang diusung partai berlambang beringin tersebut.
"Sudah saya serahkan pada pihak kepartaian dan juga kabid organisasi untuk menindaklanjuti. Kita harus lakukan semua berdasarkan AD/ART Partai Golkar, kita tunggu hasilnya apa," kata Novanto.
Pagi ini anggota dari Dewan Pakar Golkar merapat ke ruang Ketua Golkar Setya Novanto di DPR. Sekretaris Dewan Pakar Golkar Firman Soebagyo tak memberikan kepastian bahwa pertemuan kali ini untuk membahas sanksi bagi Titiek. Begitu pula mengenai kehadiran Titiek di DPR.
"Kita tidak ada agenda itu, kita lihat saja dinamika dalam pertemuan. Saya selaku sekretaris dewan pakar. Ini tim kecil, hanya Pak Ketua dan Sekretaris," kata Firman kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/2).
Firman sendiri belum mengetahui sanksi yang diberikan kepada Titiek. Ia juga belum memastikan apakah sudah ada pembicaraan antara Agung Laksono dan Titiek perihal kelanjutan nasibnya di Golkar setelah terbukti menemui Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
"Saya rasa sudah, tapi saya belum kroscek," ujar Firman. (erd/van)











































