Indonesia dan Australia sepakat menjalani latihan militer bersama. Pihak TNI pun menyambut baik kerja sama tersebut.
"Kami menyambut baik. Hal yang disampaikan Bapak Presiden sebagai tindak lanjut dari apa yang telah dibahas dengan Panglima TNI beberapa waktu lalu," ujar Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto kepada detikcom, Senin (27/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita menyambut agar secepatnya kerja sama bisa terealisasi. Kemudian tentunya nanti ada pembicaraan secara teknis di antara angkatan bersenjata. Segera (untuk pelatihan bersama militer Australia)," jelas Wuryanto.
Soal insiden plesetan 'pancagila', Wuryanto mengatakan kedua belah pihak telah sepakat berdamai. Pihak Australia, dikatakan Wuryanto, juga telah meminta maaf.
"Sudah minta maaf. Panglima menghargai langkah-langkah yang dilakukan pihak Australia," ucap Wuryanto.
Sebelumnya Turnbull menegaskan kerja sama antara Indonesia dan Australia di bidang pertahanan terus berlanjut. Hal ini ditegaskan dalam pertemuan bilateral antara dia dan Presiden Joko Widodo di Sydney.
"Presiden Widodo dan saya telah setuju untuk melanjutkan kembali seluruh kerja sama pertahanan, baik dalam penukaran pelatihan maupun kegiatan," kata Turnbull saat jumpa pers di Admiralty House, Sydney, Australia, Minggu (26/2).
Turnbull mengatakan kerja sama ini lebih dari sekadar perjanjian. Kerja sama ini untuk lebih meningkatkan hubungan Indonesia dengan Australia.
Kasus plesetan 'pancagila' sempat membuat geram pada awal tahun ini. Kasus tersebut terjadi di Campbell Barracks, Perth, Australia. Plesetan tersebut terdapat dalam materi pelajaran. Indonesia pun langsung bereaksi.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyampaikan rencana penghentian kerja sama militer Indonesia dengan Australia.
"Tentang tentara yang dulu, Timor Leste, Papua, juga harus merdeka, dan tentang Pancasila yang diplesetkan jadi Pancagila," ujar Gatot kepada wartawan di Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (5/1).
(nkn/nth)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini