"(Terkait tawuran) prihatin, sampai ada korban kemarin dan ini sepertinya kejadian yang terus berulang. Kebetulan Mas Anies sebagai mantan Mendikbud dan saya punya komitmen menyelesaikan masalah dari akar. Dari kegiatan anak muda yang selama ini belum tersalurkan kita harus benahi untuk mereka memiliki kegiatan yang positif yang memandang optimisme dari kegiatan berbasis olahraga, berbasis kewirausahaan," kata Sandiaga di Jalan Pondok Kopi, Jakarta Timur, Senin (27/2/2017).
Sandiaga mengatakan partisipasi warga juga diperlukan untuk menangkal tawuran. Ia ingin program OK OCE dapat mengurangi tawuran yang, menurutnya, juga berasal dari alasan sulitnya kondisi ekonomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita lihat salah satu akar permasalahan adalah ekonomi. Pekerjaan yang sulit membuat anak muda tidak melihat masa depan. Ini kita angkat dengan program OK OCE untuk melihat bahwa, 'Saya punya masa depan cerah kalau ikut pelatihan dan dibuka peluang usahanya,'" sambung Sandiaga.
Sebelumnya diberitakan, empat pelajar yang diduga terlibat tawuran di flyover Pasar Rebo, Ciracas, Jakarta Timur, ditangkap polisi. Tawuran yang menewaskan siswa SMK Bina Kandung, Ahmad Andika Baskara (17), itu berawal dari saling mengejek.
"Motifnya itu biasa, anak muda ledek-ledekan, caci-maki, itu menimbulkan bentuk ketersinggungan. Kemudian melakukan hal yang sangat disayangkan, tawuran menggunakan senjata tajam," kata Kapolres Jakarta Timur Kombes Agung Budijono saat jumpa pers di Mapolres Jakarta Timur, Jatinegara, Senin (27/2/2017).
Menurut Agung, keempat pelaku tersebut ditangkap di kawasan Kramat Jati. "Pelaku yang kita tangkap berinisial AMD (16), MF (16), HY (16), dan DP (16)," tambahnya. (fdu/imk)











































