Kisah Pemuda Palu, Berkarir di Astra hingga Jardine Matheson

Cikarang - Ramsi Dharma Tjahjadi, pemuda asal Palu 25 tahun lalu ini tidak menyangka bekerja di perusahaan besar sekelas Jardine Matheson yang berkedudukan di Hong Kong. Semua itu dia raih ketika memutuskan kuliah di jurusan manajemen.

Jardine Matheson merupakan perusahaan konglomerasi pemilik saham dari Group Astra. Sebelum kerja di perusahaan sebesar itu, Ramsi kuliah jurusan manajemen President University, Jababeka, Cikarang, pada tahun 2009.

"Alasan memilih manajemen karena dari dulu berangan-angan menjadi CEO dan Management akan menjadi jurusan yang dapat membantu saya membentuk pola pikir manajerial," ujar Ramsi dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/2/2017).

Ramsi selama menyandang status mahasiswa aktif berorganisasi. Di mata teman-temannya, ia sosok yang smart, kreatif dan berdedikasi tinggi, sehingga pernah dipercaya menjadi salah satu pengurus President Univeristy Student Union (PUSU).

Bahkan sempat menjadi Ketua Charity Club, dimana saat itu Ramsi mendapat penghargaan Global Peace Young Leaders Award-Asia Pacific, dan Charity Club sendiri mendapatkan 'Outstanding Peace Initiatives Award' dari Global Peace Foundation. Ramsi juga pernah mendapat Program Beasiswa Astra 1st dari PT Astra International Tbk dan CHEC Award dari China Harbour Engineering Company.

Mahasiswa yang pernah kerja part time di Jr. Training Consultant dan magang di PT Loreal Indonesia ini lulus cukup memuaskan. Gelar sarjana dicapainya dalam waktu 3 tahun 4 bulan dengan IPK 3,64.

Tiga bulan sebelum wisuda, tepatnya tahun 2013 Ramsi sudah diterima bekerja di PT. Astra International Tbk. Di perusahaan yang bergerak di bidang otomotif ini, Ramsi dipercaya sebagai Recruitment and Brand Management Analyst, kemudian menjadi Special Assignment (Analyst) dibawah Corporate Human Capital Analyst.

"Pada saat ini status saya sebagai karyawan PT. Astra International Tbk, dan mendapatkan penugasan untuk belajar sekaligus bekerja di Jardine Matheson & Co Ltd, Hong Kong, pemegang saham dari Astra Group. Di sini saya di bagian compensation, benefit dan employee communication. Tantangannya tentu lebih besar, karena harus berkoordinasi dan bekerja sama dengan 12 negara," ungkap Ramsi yang memiliki mimpi besar sebagai CEO.

Ramsi berpesan kepada para mahasiswa yakni sebagai kaum millenial untuk berani bermimpi besar. Tetapi jangan lupa untuk tetap sabar dalam menjalani prosesnya. Hal ini sesuai motto hidupnya.

"Learning is a life long process," ucap dia.

(nwy/mpr)