Demo Tolak Peresmian Kebun Binatang Medan Terhadang Preman

Demo Tolak Peresmian Kebun Binatang Medan Terhadang Preman

- detikNews
Sabtu, 16 Apr 2005 20:25 WIB
Medan - Sekitar 30 orang aktivis lingkungan dan pecinta alam di Medan menggelar aksi demo menolak peresmian Kebon Binatang Medan (KBM). Namun belum sampai di lokasi, laju mereka dihadang puluhan pemuda yang memaksa mereka untuk berbalik arah.Akibat aksi premanisme itu, kaca angkutan umum yang membawa mereka dipecahkan dan poster serta spanduk yang mereka bawa disita. Puluhan pemuda itu juga menyerang wartawan yang sedang meliput, yang mengakibatkan salah seorang kru televisi terluka dan satu unit kamera rusak.Peristiwa ini terjadi Sabtu (16/4/2005) pukul 11.30 WIB di Jl. Pintu Air IV, Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan. Poltabes Medan telah memeriksa 3 orang pelaku pemukulan dan salah seorang diantaranya telah dijadikan tersangka.Aksi demo dilatarbelakangi buruknya pengelolaan KBM yang baru sepekan dipindahkan dari lokasi lama di Jl. Brigjen Katamso Medan ke Jl. Bunga Rampai IV, Simalingkar B, Medan Tuntungan.Menurut Harvina Zuhra, salah seorang aktivis lingkungan dari Parintal Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, pemindahan tersebut ditengarai menyebabkan kematian terhadap sejumlah satwa langka yang ada di KBM.Seperti terjadi Kamis (14/4/2005) lalu, saat seekor Harimau Sumatera bernama Iin (15 tahun) dan seekor Rusa Tutul ditemukan mati oleh perawat hewan di kandangnya. Dua hewan itu bersama hewan lainnya dipindah ke KBM baru sejak Senin (11/4/2005).Setidaknya puluhan ekor satwa langka lain diduga mati saat proses pemindahan. Diantaranya seekor Orang Utan, 1 ekor Harimau Akar, 4 ekor Rusa Tutul dan seekor Burung Wauwau. Bahkan seekor Siamang dilaporkan hilang dari kandang.Hasil penelitian International Zoo Watch pada Februari 2005 lalu menyebutkan, 80 persen satwa yang dipelihara di KBM mendapat perlakuan buruk. Pengelola dinilai telah mengabaikan hak satwa yang menjadi persyaratan sebuah kebun bintang. (fab/)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads