"Tuhan saja maha-pemaaf, apalagi kita," kata Fadhilah saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut di Mabes TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Jumat (24/2/2017).
Aksi Iwan yang menjadi viral itu terjadi di TPS 26, Kelurahan Palmeriam, Jakarta Timur, saat hari pencoblosan 15 Februari lalu. Ia melontarkan ungkapan emosionalnya kepada seseorang di TPS dengan kata-kata kasar dan menyinggung tentara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski dimaafkan, Fadhilah berharap, permasalahan Iwan Bopeng diselesaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ia juga berharap agar polemik mengenai aksi Iwan Bopeng yang membawa-bawa nama tentara bisa segera mereda.
"Harapannya tidak terulang. Diproses sebagaimana mestinya saja. Saya berharap bisa selesai dengan baik," tuturnya.
Mengenai respons kemarahan prajurit kepada Iwan, Fadhilah menilai itu sebagai hal yang wajar. Sebab, perkataan Iwan memang tidak pada tempatnya.
"Wajar, jadi orang marah karena perkataan yang tidak tepat pada saat yang tidak tepat," ujar Fadhilah.
Iwan sendiri telah meminta maaf atas aksinya yang kemudian menjadi viral itu. Ucapan tersebut ia unggah lewat YouTube.
Terkait dengan video Iwan Bopeng yang menjadi viral, pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan.
"Ya, diselidiki dulu kebenaran video tersebut. Kan harus tahu dulu video itu benar atau tidak," terang Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono saat dihubungi detikcom, Minggu (19/2).
(elz/fdn)