Terima Gelar Pemimpin Besar Maluku, Jokowi Kenakan Jubah

Terima Gelar Pemimpin Besar Maluku, Jokowi Kenakan Jubah

Ray Jordan - detikNews
Jumat, 24 Feb 2017 13:48 WIB
Presiden Jokowi berjubah adat Maluku (Foto: dok. Sekretariat Kepresidenan)
Ambon - Presiden Joko Widodo mendapat gelar adat kehormatan di Provinsi Maluku. Gelar adat ini diberikan atas dasar keputusan majelis adat Maluku yang terdiri atas tetua adat atau Latupati.

Dalam keterangan tertulis dari Kepala Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, Jumat (24/2/2017), gelar adat kehormatan itu bernama 'Upu Kalatia Kenalean Da Ntul Po Deyo Routnya Hnulho Maluku', dapat diartikan sebagai pemimpin besar yang peduli terhadap kesejahteraan hidup masyarakat adat Maluku.

Terima Gelar Pemimpin Besar Maluku, Jokowi Kenakan JubahPresiden Jokowi menerima gelar kehormatan adat Maluku (Foto: Dok. Sekretariat Kepresidenan)


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya merasa sangat terhormat sekali dan mengucapkan terima kasih atas penganugerahan gelar adat kehormatan Maluku kepada saya. Saya memahami bahwa gelar ini disertai dengan tanggung jawab untuk memajukan Maluku, untuk menyejahterakan rakyat Maluku," kata Jokowi menyambut gelar kehormatan itu di Kristiani Center Ambon, Maluku.

Terima Gelar Pemimpin Besar Maluku, Jokowi Kenakan JubahPresiden Jokowi berjubah adat Maluku. (Foto: Dok. Sekretariat Kepresidenan)


Gelar itu diterima Jokowi di sela kunjungan kerjanya ke Provinsi Maluku. Jubah kebesaran, kain ikat pinggang, kain bahu, mahkota kebesaran, dan tongkat adat kehormatan diberikan kepada Jokowi dari Ketua Majelis Latupati Maluku Bonafaxius Silooy. Jokowi berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan warga Maluku ini.

Jokowi menyatakan kebanggaannya pada kearifan lokal rakyat Maluku yang berbasis persaudaraan. Dengan falsafah Siwalima, perbedaan dan keberagaman budaya masyarakat Maluku dapat dipersatukan.

Terima Gelar Pemimpin Besar Maluku, Jokowi Kenakan JubahPresiden Jokowi berjubah adat Maluku. (Foto: Dok. Sekretariat Kepresidenan)


"Menggunakan falsafah Siwalima yang menyatukan semua perbedaan kelompok, menjadi kekuatan perekat yang abadi. Sejarah sudah menyaksikan bagaimana kearifan lokal Maluku dapat dengan cepat memulihkan keadaan setelah terjadinya konflik sosial pada waktu yang lalu," ucapnya.

Jokowi berharap masyarakat Maluku terus menjaga keberagaman dengan harmonis. Dengan begitu, perdamaian akan terus ada. "Maka saya harap musyawarah besar para Latupati se-Maluku hari ini akan dapat terus merawat kebinekaan yang ada, kemajemukan yang ada, keharmonisan yang ada, dan membingkai perdamaian Maluku dalam semangat hidup orang bersaudara," kata Jokowi.

Dia kemudian menyampaikan pantun dalam bahasa Maluku. Isi pantun itu menjelaskan, walaupun terpisah jarak, masyarakat Maluku akan senantiasa ada di hati Jokowi.

Terima Gelar Pemimpin Besar Maluku, Jokowi Kenakan Jubah(Dok Sekretariat Kepresidenan)


"Panah gurita di ujung tanjong, cari bia di ujung meti. Biar tapisah gunung deng tanjong, orang Maluku selalu di hati," demikian pantun dibacakan, yang langsung mengundang tepuk tangan hadirin.

Setelah menerima anugerah gelar adat kehormatan, Presiden dan rombongan menunaikan salat Jumat di Masjid Al-Fattah, Kota Ambon.

Terima Gelar Pemimpin Besar Maluku, Jokowi Kenakan Jubah(Dok Sekretariat Kepresidenan)
(dnu/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads