Dilansir BBC, Jumat (24/2/2017), ketua tim peneliti Michael Gillon dari University of Liege menjelaskan tentang kondisi planet itu. Tiga planet di antaranya mengorbit pada bintang induk. Bintang induk itu disebut TRAPPIST-1 dan digambarkan sebagai benda luar angkasa yang kecil dan redup di konstelasi Aquarius. Bintang ini berjarak 40 tahun cahaya dari Bumi, atau sekitar 44 juta tahun untuk taksiran kecepatan jelajah pesawat komersial.
"Planet-planet itu berdekatan sat sama lain dan sangat dekat dengan bintang induk, mengingatkan akan bulan di sekitar Jupiter," kata Gillon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggota tim peneliti dari University of Cambridge, Amaury Triaud mengatakan tim menyebut definisi 'beriklim' dengan anggapan kemungkinan layak untuk dihuni.
Tiga dari planet itu dimasukkan dalam definisi kemungkinan layak huni. Suhu di permukaannya mendukung akan keberadaan air dengan tekanan atmosfer yang cukup.
Namun Triaud mengatakan bila planet terjauh dari bintang induk, TRAPPIST-1h, memiliki atmosfer yang terperangkap panas. Dia menyebut atmosfernya sedikit mirip Venus dibanding Bumi dan kemungkinan bisa dihuni manusia.
"Akan sangat mengecewakan bila Bumi merupakan satu-satunya tempat yang bisa dihuni di alam semesta ini," ucapnya.
Penemuan yang dipublikasikan dalam jurnal mingguan Nature ini, memperkuat penelitian sebelumnya soal tiga planet mengorbit TRAPPIST-1. Ketiga planet itu merupakan bagian dari 3.500 planet yang ditemukan di luar Tata Surya, atau disebut juga exoplanet.
Diameter TRAPPIST-1 diperkirakan mencapai 8 persen dari diameter Matahari dalam Tata Surya kita. Hal ini membuat planet-planet seukuran Bumi terlihat besar saat mengorbit. Dari sudut pandang teleskop di Bumi, pergerakan planet-planet itu memblokir sedikit sinar bintang yang mereka orbit. Para ilmuwan menentukan susunan sistem planet itu dari mempelajari pergerakan ini.
Jika nantinya diketahui tidak memiliki tanda kehidupan, exoplanet dan TRAPPIST-1 masih bisa berevolusi. TRAPPIST-1 diperkirakan berusia 500 juta tahun dan bisa bertahan hingga 10 triliun tahun. Untuk pembandingan, Matahari pada Tata Surya kita berusia 10 miliar tahun. (dhn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini