Hal itu diakui oleh Kapolres Katingan AKBP Tato Pamungkas setelah pihaknya menemui Damang Kepala Adat Kecamatan Katingan, Isay Djudae.
"Awalnya Damang didatangi oleh seorang perempuan bernama Retno, yang mengaku sebagai utusan Sri Baruno Prameswari, titisan Nyi Roro Kidul, dan meminta dipersiapkan ritual adat Dayak untuk pernikahan tersebut," ungkap Tato kepada detikcom, Kamis (23/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ibu Retno, yang mengaku perwakilan dari Sri Baruno, menyebutkan bahwa Sri Baruno telah dilamar oleh tujuh Panglima Dayak dan Panglima Burung yang telah diterima lamarannya," sambungnya.
Rencananya, pernikahan itu akan dihelat secara adat Dayak pada tanggal 28 Februari nanti. Kabar rencana pernikahan itu telah santer di kalangan masyarakat suku Dayak.
Retno semula mendatangi rumah Damang tersebut pada 12 Februari sekitar pukul 16.00 WIB. Kepada Damang, Retno mengatakan pernikahan itu harus dilangsungkan secara ritual adat Dayak.
"Kemudian Ibu Retno memberikan uang Rp 16 juta kepada Damang dan mengatakan dirinya akan kembali lagi beberapa hari kemudian," sambungnya.
Retno kembali ke rumah Damang pada tanggal 19 Februari untuk memastikan tempat pelaksanaan pernikahan tersebut. Damang selanjutnya mengundang mantir adat Desa Telok, Desa Mirah Kalanaman, dan Desa Tumbang Manggu untuk melakukan tenung (ritual adat Dayak untuk menanyakan kepada roh) terkait rencana pernikahan tersebut.
"Iya, tenung itu untuk kesiapan dalam pernikahan," imbuhnya.
Setelah itu, tanggal 21 Februari, Retno kembali ke lokasi dan menyerahkan uang total Rp 80 juta untuk persiapan pernikahan tersebut.
"Pada awalnya Damang mengira Ibu Retno ini cuma main-main. Akan tetapi, dengan adanya uang yang diberikan kepada dirinya, ia mulai mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk kelangsungan acara pernikahan ritual adat tersebut," tandasnya. (mei/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini