Pernikahan 'Titisan Nyi Roro Kidul' dan 'Panglima Burung' Adat Dayak

Pernikahan 'Titisan Nyi Roro Kidul' dan 'Panglima Burung' Adat Dayak

Mei Amelia R - detikNews
Kamis, 23 Feb 2017 17:26 WIB
Foto yang beredar di medsos (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta - Masyarakat Desa Telok, Kecamatan Katingan Tengah, Katingan, Kalteng, tengah mempersiapkan pernikahan Panglima Burung dengan Sri Baruno Prameswati, yang disebut-sebut titisan Nyi Roro Kidul. Sebelum menikahi Panglima Burung, yang merupakan legenda kepercayaan masyarakat Dayak, konon Sri Baruno juga menerima lamaran dari tujuh Panglima Dayak.

Hal itu diakui oleh Kapolres Katingan AKBP Tato Pamungkas setelah pihaknya menemui Damang Kepala Adat Kecamatan Katingan, Isay Djudae.

"Awalnya Damang didatangi oleh seorang perempuan bernama Retno, yang mengaku sebagai utusan Sri Baruno Prameswari, titisan Nyi Roro Kidul, dan meminta dipersiapkan ritual adat Dayak untuk pernikahan tersebut," ungkap Tato kepada detikcom, Kamis (23/2/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari Damang, Polsek Katingan Tengah mendapatkan informasi bahwa sebelum menikahi Panglima Burung, Sri Baruno menolak tujuh lamaran Panglima Dayak.

"Ibu Retno, yang mengaku perwakilan dari Sri Baruno, menyebutkan bahwa Sri Baruno telah dilamar oleh tujuh Panglima Dayak dan Panglima Burung yang telah diterima lamarannya," sambungnya.

Rencananya, pernikahan itu akan dihelat secara adat Dayak pada tanggal 28 Februari nanti. Kabar rencana pernikahan itu telah santer di kalangan masyarakat suku Dayak.

Retno semula mendatangi rumah Damang tersebut pada 12 Februari sekitar pukul 16.00 WIB. Kepada Damang, Retno mengatakan pernikahan itu harus dilangsungkan secara ritual adat Dayak.

"Kemudian Ibu Retno memberikan uang Rp 16 juta kepada Damang dan mengatakan dirinya akan kembali lagi beberapa hari kemudian," sambungnya.

Retno kembali ke rumah Damang pada tanggal 19 Februari untuk memastikan tempat pelaksanaan pernikahan tersebut. Damang selanjutnya mengundang mantir adat Desa Telok, Desa Mirah Kalanaman, dan Desa Tumbang Manggu untuk melakukan tenung (ritual adat Dayak untuk menanyakan kepada roh) terkait rencana pernikahan tersebut.

"Iya, tenung itu untuk kesiapan dalam pernikahan," imbuhnya.

Setelah itu, tanggal 21 Februari, Retno kembali ke lokasi dan menyerahkan uang total Rp 80 juta untuk persiapan pernikahan tersebut.

"Pada awalnya Damang mengira Ibu Retno ini cuma main-main. Akan tetapi, dengan adanya uang yang diberikan kepada dirinya, ia mulai mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk kelangsungan acara pernikahan ritual adat tersebut," tandasnya. (mei/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads