Dadan Selami Got Tanpa Alat, Lurah Segera Bikin SOP Pasukannya

Dadan Selami Got Tanpa Alat, Lurah Segera Bikin SOP Pasukannya

Heldania Ultri Lubis - detikNews
Kamis, 23 Feb 2017 15:55 WIB
Lurah Gondangdia M Hari Ananda (Heldania UL/detikcom)
Jakarta - Video Dadan Wiradana (27), personel pasukan oranye yang menyelam di got hitam Jakarta tanpa peralatan memadai, sudah ditonton jutaan kali oleh netizen. Dadan, yang sudah bekerja selama tiga tahun sebagai petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), menuai pujian dari banyak pihak, termasuk Lurah Gondangdia, tempat dia bekerja.

Lurah Gondangdia M Hari Ananda mengapresiasi totalitas Dadan dalam bekerja. Tidak semua personel PPSU yang ada di kelurahan mau dan mampu melakukan hal seperti yang Dadan lakukan.

"Saya mengapresiasi. Tidak semua orang mau seperti itu. Dari 65 personel PPSU saya, hanya beberapa yang mau dan mampu," ujarnya saat ditemui di kantor Kelurahan Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (23/2/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di mata Hari, Dadan adalah salah satu personel PPSU yang dia nilai rajin dan cekatan dalam bekerja. Selain itu, dia menyebut Dadan memiliki kemampuan khusus untuk menangani saluran-saluran di wilayah Jakarta.

"Dadan memang salah satu PPSU yang memiliki kemampuan khusus untuk menangani saluran dari beberapa orang PPSU saya. Dia termasuk anak yang rajin dan lebih cepat tanggap," katanya.


Meskipun mengapresiasi totalitas Dadan, Hari menegaskan keamanan para pekerja PPSU harus diutamakan. Dia menyebut akan merumuskan standard operating procedure (SOP) yang akan menjamin keselamatan dan keamanan para pekerja PPSU.

"Ini sebagai evaluasi, standar keamanan, SOP tentang pelaksanaan kerja kita harus diubah dengan mengutamakan keselamatan para pekerja PPSU ini. SOP-nya akan dibuat sesuai standar yang telah ditetapkan, menggunakan sarung tangan, kacamata, dan alat-alat lain yang menjaga keselamatan dia dalam bekerja," jelasnya.

Hari juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang sudah memberikan masukan untuk perbaikan PPSU ke depan. Dia menyebut hal yang dilakukan Dadan ini bukan karena tidak adanya peralatan, namun karena kondisi darurat yang terjadi di lapangan.

"Dadan ini sudah terbiasa. Dia salah satu PPSU saya yang spesialis mengatasi saluran. Itu yang kemarin itu hanya penanganan darurat. Ya jadi dengan viral begini, banyak masukan buat kita ya, ada juga yang memberikan saran ini pakai keamanan. Yang jelas, untuk ke depan, akan menjadi perhatian kamilah, khususnya buat yang bekerja di lapangan. Ya bagus juga jadi viral, jadi kita punya masukan. Peningkatan SOP pasti akan kita lakukan," tuturnya.

Untuk memastikan para pekerja PPSU ini menggunakan peralatan kerja yang lengkap dan mematuhi SOP yang ada, dia akan memberikan hukuman bagi yang melanggar. Namun dia menekankan bahwa yang utama adalah mengimbau para pekerja agar menggunakan peralatan kerja yang lengkap demi keamanan dan keselamatannya.

"Nggak ada lagi alasan sudah biasa atau apa pun, harus menggunakan peralatan kerja lengkap. Nanti ya kalau nggak, akan kita kasih punishment. Tapi kan sebelum kerja mereka ada pengecekan. Jadi, kalau pas dicek mereka belum lengkap, akan kita suruh ambil perlengkapannya sekarang dan kita tunggu sampai mereka pakai alatnya lengkap, baru mereka ke wilayah, bekerja. Kalau peralatan dilepas saat di lapangan, kita panggil lagi, kita ingatkan lagi, bisa kita suruh push-up, ya macam-macamlah. Pokoknya itu harus digunakan," tegasnya. (dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads