Pria yang mengenakan baju Betawi berwarna putih dan peci hitam ini maju ke panggung mengawali peresmian RPTRA Baung di Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (23/2/2017).
RPTRA ini diresmikan Ahok dan dihadiri oleh Duta Besar Swiss untuk Indonesia Yvonne Baumann dan Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi serta Presiden Direktur PT Nestlรฉ Indonesia Dharnesh Gordhon. Ratusan orang juga hadir dalam acara itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mudas lalu mengucapkan terima kasih atas pembangunan RPTRA ini. "Kami berterima kasih banyak kepada Nestlรฉ yang mau peduli lingkungan dan tercipta pembangunan RP... Republik... RPTRA," ujar Mudas.
Mendengar kata-kata Mudas itu, hadirin tertawa, tak terkecuali Ahok. "Angkat jempol saya buat Nestle. Tapi lebih peduli masyarakat lagi kalau banyak warga kami yang dipekerjakan jadi cleaning service kek atau apa," ujar Mudas, yang lagi-lagi disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.
RPTRA Baung di Kebagusan. (Nathania Riris Michiko/detikcom) |
Tidak hanya itu, Mudas juga melontarkan kritiknya terhadap RPTRA ini. "Bangunan udah indah tapi corak budaya Betawi belum ada. Biar kalau anak-anak kemari (RPTRA) dia ngerasa di kampungnya sendiri," kata Mudas, dengan mimik serius.
Di ujung pidatonya, Mudas memberikan wejangan. "Terakhir juga jangan sampai ramah anak jadi tempat bikin anak karena lampu mati. Lampunya mati, bikin selingkuh, bikin anak," imbau Mudas, yang langsung disambut tawa terbahak-bahak dari hadirin dan Ahok.
Ada tribun mini untuk pagelaran (Nathania Riris Michiko/detikcom) |
Suasana peresmian RPTRA ini penuh tawa riang. Mudas kemudian turun panggung dan disambut Ahok. Keduanya bersalaman dan tersenyum. Setelah Mudas berpidato, giliran Ahok memberikan sambutan.
(aan/fdn)












































RPTRA Baung di Kebagusan. (Nathania Riris Michiko/detikcom)
Ada tribun mini untuk pagelaran (Nathania Riris Michiko/detikcom)