Edi bercerita banjir mulai merendam wilayah rumahnya di Jalan Masjid Almakmur RT 16 RW 07, Pejaten Timur, Jakarta Selatan, sejak Selasa (21/2/2017) sekitar pukul 08.00 WIB. Tingginya mencapai pinggang orang dewasa.
![]() |
"Ini sudah dari jam 08.00 WIB. Sebelumnya sudah surut, tapi naik lagi. Padahal rumah jauh dari kali," kata Edi kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Akibat banjir, Edi, yang bekerja sebagai loper koran di perempatan Matraman, mengaku sudah 3 hari tidak bekerja. Kendati demikian, ia menikmati banjir sebagai sebuah berkah. Sebab, dirinya bisa berkumpul bersama warga yang lain.
"Nikmati saja. Jadi berkah dan dibuat asyik. Kita bisa kumpul, gotong royong bareng-bareng warga. Evakuasi barang yang terkena banjir," ungkap Edi.
Di tengah keterbatasannya yang kehilangan kaki sebelah kanan, ia mengungkapkan banjir yang merendam rumahnya tidak membuatnya merasa sakit. Edi hanya berharap pemerintah dapat segera menyelesaikan persoalan banjir yang sering terjadi di wilayahnya.
"Saya harap pemerintah bisa merhatiin. Banjir terus di sini. Itu saja harapan saya," tutupnya.