Asisten SDM Kapolri, Irjen Arief Sulistyanto, mengatakan, Polri akan membuka untuk bintara sebanyak 10.500, untuk akademi kepolisian akan menerima 300 orang, untuk Tamtama akan menerima 200 orang dan untuk Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) akan menerima 75 orang. Arief menjamin seleksi ini akan dilakukan secara transparan.
"Pengawasan yang lebih ketat perlu dilakukan, ini perintah dari pimpinan Polri. Bahkan Bapak Presiden menginstruksikan bahwa dalam reformasi internal Polri, sumber utamanya adalah pembenahan SDM, dari hulu adalah proses rekrutmen," ujar Irjen Arief Sulistyanto di Puldasis Mabes Polri, Jalan Trunojoyo Jakarta Selatan, Selasa (21/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau rekrutmen ini bersih, betul-betul transparan, tidak ada permainan maka bisa dihasilkan sumber daya Polri yang hasilnya menjadi Polri yang berkualitas dan lebih baik lagi," kata Arief.
Arief juga menjelaskan bagi anggota yang membantu dan menerima suap dari pihak yang diseleksi, akan dikenakan sanksi disiplin hingga pidana.
"Apabila melakukan tindakan-tindakan yang tidak sesuai, maka yang bersangkutan akan dicoret dalam proses rekrutmen ini. Sanksinya sanksi pidana. Kalau anggota polri, akan dikenakan sanksi disiplin," jelasnya.
Dalam acara ini Arief juga mengadakan video conference dengan 32 Polda. Video conference ini dilakukan untuk memberi tahu informasi soal rekruitmen kepada Polda di masing-masing provinsi. (rvk/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini