Di DPR, Perwakilan Massa Tegaskan Aksi 212 Bukan Politis

Di DPR, Perwakilan Massa Tegaskan Aksi 212 Bukan Politis

Andhika Prasetia - detikNews
Selasa, 21 Feb 2017 11:47 WIB
Perwakilan massa aksi 212 dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) di Komisi III DPR, Selasa (21/2/2017). Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Jakarta - Massa perwakilan Forum Umat Islam (FUI) bertemu dengan Komisi III DPR siang ini. Ketum Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Usamah Hisyam menegaskan aksi 212 hari ini bukan merupakan aksi politik.

"Kalau gerakan ini aksi politik, ini keliru. Kalau aksi politik, tidak mungkin saudara dari Madura dan lainnya datang. Ini bukan aksi politik, tapi bela Quran," tegas Hisyam di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (22/2/2017).

Hal ini disampaikan saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi III DPR. Rapat dipimpin Bambang Soesatyo, Trimedya Panjaitan, dan Mulfachri Harahap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang sidang penistaan agama masih berlangsung selama penistaan tidak dihukum maka tidak berhenti umat Islam untuk menuntut dan datang ke DPR. Takbir!" terang Hisyam.

Perwakilan massa aksi 212 dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) di Komisi III DPR, Selasa (21/2/2017)Perwakilan massa aksi 212 dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) di Komisi III DPR, Selasa (21/2/2017) Foto: Andhika Prasetia/detikcom


Hisyam meminta Komisi III DPR untuk menyelidiki pengangkatan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Alasannya, Hisyam bersama massa lainnya sudah menuntut agar Ahok ditindak tegas dalam aksi bela Islam jilid I, II, dan III.

"Ini sudah ada 5 yurispridensi, pertama ada Gubenur Aceh Abdullah Puteh, Gubernur Sumut Syamsul Arifin dan Gatot, keempat Gubenur Banten Ratu Atut, lalu Gubenur Kalimantan Suwarna. Bagaimana sikap komisi 3 DPR menyikapi aktifnya kembali gubernur Basuki Tjahaja Purnama tanpa ada sikap dari presiden," imbuhnya.


(dkp/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads