Pantauan detikcom, pukul 10.40 WIB Selasa (21/2/2017) , ratusan pengemudi becak motor meletakkan becaknya di sepanjang Jalan Kapten Maulana Lubis, tepatnya di depan kantor wali kota Medan.
Dengan menggunakan pengeras suara dan spanduk, massa aksi meminta kebebasan seluas-luasnya untuk operasional becak bermotor dan angkutan kota tanpa adanya larangan masuk ke wilayah tertentu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang pengemudi becak motor, Dedi (53) mengatakan, massa yang datang berasal dari berbagai daerah yang ada di Medan.
"Kami semuanya dari Medan. Ada juga yang dari Tanjung Morawa," kata warga Jalan Sei Agul ini.
Pengemudi becak lainnya, Silaban (38) mengatakan, semenjak hadirnya angkutan berbasis online, dirinya mengalami penurunan pendapatan.
"Pendapatan kami berkurang. Biasa per hari dapat Rp 80 ribu. Sekarang rata-ratanya dapat Rp 50 ribu, itu penghasilan kotor. Itu kami bekerja dari pagi sampai malam," kata Silaban.
![]() |
Hingga pukul 10.50 WIB, massa masih bertahan. Mereka meminta untuk berkomunikasi langsung dengan wali kota Medan Dzulmi Eldin.
Ruas Jalan Kapten Maulana Lubis, Jalan Imam Bonjol dan Jalan Pengadilan Medan menjadi macet imbas dari aksi unjuk rasa ini. Sedangkan pihak kepolisian dari Polrestabes Medan sejauh ini masih bersiaga mengamankan demonstrasi.
(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini