Curiga Penersangkaan Palsu, Dubes Korut Ingin Bertemu Aisyah

Laporan dari Malaysia

Curiga Penersangkaan Palsu, Dubes Korut Ingin Bertemu Aisyah

Edo - detikNews
Senin, 20 Feb 2017 15:23 WIB
Dubes Korut untuk Malaysia Kang Chol berjas dan memegang kertas. (Edo/detikcom)
Kuala Lumpur - Duta Besar Korea Utara (Dubes Korut) untuk Malaysia, Kang Chol, mempertanyakan kematian Kim Jong-Nam, kakak tiri pemimpin Korut Kim Jong-Un. Kang Chol menyebut kepolisian Malaysia tidak menjelaskan detail tentang pembunuhan Jong-Nam dan menuduh investigasi kepolisian Malaysia bermuatan politik.

"Ini sudah 7 hari sejak insiden itu, tapi belum ada bukti jelas kematian yang bersangkutan dan saat ini kami tidak dapat mempercayai investigasi dari kepolisian Malaysia meskipun hasilnya akan diperoleh kemudian," kata Kang Chol kepada wartawan di kantornya, Jalan Bentai, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (20/2/2017).

Kang Chol juga mempertanyakan proses identifikasi jenazah Jong-Nam. Dia pun menyatakan berhak mengetahui hasil investigasi kepolisian Malaysia itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terutama tentang dugaan terhadap para tersangka perempuan yang ditangkap. Kami meminta untuk dipertemukan dengan para tersangka perempuan itu untuk mengungkap kebenaran," tegas Kang Chol.

"Ada banyak pertanyaan dan kontradiksi apakah dia (Jong-Nam) benar-benar dibunuh oleh para tersangka perempuan atau mereka adalah tersangka palsu yang ditetapkan kepolisian Malaysia untuk menyembunyikan kebenaran dari penyebab kematian (Jong-Nam)," imbuh Kang Chol.

Dalam perkembangan kasus itu, kepolisian Malaysia telah menangkap 4 orang, yaitu seorang wanita Vietnam bernama Doan Thi Huong (28), seorang wanita Indonesia bernama Siti Aisyah (25), seorang pria Korut bernama Ri Jong-Chol (47), dan seorang pria Malaysia bernama Muhammad Farid Jalaluddin (26).

Selain itu, mereka tengah memburu 4 warga negara Korut atas nama Rhi Ji-Hyon (33), Hong Song-Hac (34), Ri Jae-Nam (57), dan O Jong-Gil (55). (dhn/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads