Kakak korban, Yeye Rohayeti mengatakan, adiknya itu datang ke lokasi bersama teman-teman alumni SMP. Diduga saat mengantre untuk masuk ke dalam taman dia kelelahan karena berdesakan dengan pengunjung lainnya.
"Tadi banyakan hanya mungkin terpisah. Mungkin juga kecapean," ucap Yeye saat ditemui di IGD RS Bayu Asih Purwakarta, Minggu (19/2/2017) dinihari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi yang datang menemui keluarga korban di rumah sakit meminta maaf atas kejadian tersebut. Pihaknya mengaku tidak bisa berbuat banyak karena kejadian berada di luar area taman dan sudah dijaga oleh polisi, TNI, dan Satpol PP.
Dedi pun tak menyangka antusiasme masyarakat terhadap peresmian tersebut bakal membeludak bahkan menembus angka 30 ribu orang penonton. Bahkan pertunjukan air mancur yang semula akan digelar dua kali pun harus ditambah karena warga masih banyak yang belum kebagian.
"Ya memang tadi itu orang yang dari dalam mau ke luar, sementara yang di luar tidak sabar pingin masuk sehingga ada korban. Saya menyampaikan permohonan maaf karena acara sampai ada korban," jelas Dedi.
Di tempat yang sama Wadirut RS Bayu Asih, Deni Darmawan menyebut, dari tanda dan hasil visum dinyatakan korban meninggal karena kekurangan oksigen dan bukan karena terinjak-injak saat mengantri di luar.
"Tadi sudah divisum tidak ditemukan bekas injakan atau luka. Dari wajahnya terlihat membiru itu bisa karena kekurangan oksigen. Bisa juga korban terkena serangan jantung, tapi itu harus dicek dengan otopsi," pungkas Deni.
Selain meminta maaf langsung pada keluarga korban, Dedi pun memberikan santunan secara pribadi dan santunan kematian sebesar Rp 2 juta yang merupakan program Pemkab Purwakarta sejak dua tahun silam.
Dari informasi yang dihimpun detikcom sedikitnya terdapat 14 warga yang mengalami kelelahan dan pingsan yang mendapat perawatan di RS Bayu Asih dan RS Gunung Putri. Hingga Minggu dinihari para korban hampir semuanya sudah diperbolehkan pulang oleh dokter.
Pantauan detikcom saat acara, antusiasme warga sangat membludak lantaran sejak ditutup untuk masa perbaikan pada awal Bulan Ramadan 2016 lalu taman air mancur baru kembali dibuka. Bahkan antusiasme warga yang membludak itu pun mengakibatkan beberapa pagar rusak bahkan jebol dan taman-taman sekitar menjadi rusak karena diinjak-injak. (jor/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini