Tari Siliwangi Gugat Buka Peresmian Taman Air Mancur Sri Baduga

Purwakarta - Peresmian tahap tiga Taman Air Mancur Sri Baduga yang berada di kawasan wisata Situ Buleud resmi dibuka oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya.

Dalam sambutannya Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi mengatakan, peresmian tahap ketiga tersebut menpis keraguan sejumlah orang. Sebab ada yang tidak mempercayai Kabupaten Purwakarta yang merupakan kabupaten terkecil kedua di Jabar dengan nilai APBD terkecil. mampu membangun taman air mancur terbesar dan termegah se-Asia Tenggara.

"Orang dulu berkata tidak mungkin. Sekarang kita wujudkan dengan kerja, kerja, kerja," ujar Dedi, Sabtu (18/2/2017).

Dia menceritakan pemberian nama taman Sri Baduga tak lain merupakan nama lain dari Raja Padjajaran, Prabu Siliwangi. Menurutnya sosok sang raja merupakan cerminan masyarakat Sunda yang penuh rasa kedamaian dan bertoleransi.

Prabu Siliwangi pun menurutnya adalah sosok pemimpin yang sangat menjujung tinggi persamaan sehingga antara dirinya dan rakyat tidak ada sekat. "Semua punya hak yang sama selagi itu untuk kesejahteraan rakyatnya," tuturnya.

Sementara itu Menteri Arief menyampaikan permohonan maafnya karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) berhalangan hadir.

"Padahal seminggu lalu Pak Presiden sudah konfirm (akan hadir). Tapi tiga hari lalu meminta saya untuk mewakili," katanya.

Arief pun menjanjikan akan mengajak Presiden Jokowi untuk hadir dan menyaksikan langsung pertunjukan air mancur yang dibalut dengan musik hingga seolah menari.

Pembukaan sekaligus peresmian tahap ketiga itu pun ditandai tombol sirine yang dinyalakan Bupati Dedi dan Menteri Arief. Acara pun dilanjutkan dengan persembahan tari kolosal berjudul Siliwangi Gugat yang menceritakan sosok Prabu Siliwangi semasa memimpin Padjajaran.

Tarian pun berakhir dengan lagu ciptaan Bupati Dedi berjudl Ngahiang yang dinyanyikan salah satunya oleh artis ibu kota, Charlie 'Setia Band'. Lagu tersebut menceritakan berakhirnya masa kejayaan sang Siliwangi yang ditandai dengan menghilang atau dalam bahasa Sunda disebut Ngahiang.

Sekira 30 menit tarian tersebut pun berakhir dan langsung dilanjutkan dengan acara puncak yakni water fountain atau pertunjukan air mancur menari yang disemburkan dari ribuan selang ke arah udara secara bergantian.

Khusus peresmian ini pemerintah hanya menyajikan dua sesi pertunjukan air mancur. Nantinya atau mulai Sabtu depan pertunjukan akan kembali digelar normal yakni tiga sesi pertunjukan mulai pukul 19.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. (fdn/fdn)