Sebelum mobil melewati Jembatan Palu IV, yang terletak di sekitar Teluk Talise, Jumat (17/2/2017) sore, Iwan, yang mendampingi detikcom berkeliling Kota Palu, berteriak, "Itu pasti ada buaya di bawah jembatan. Coba kita cek nanti."
Iwan mengatakan itu karena melihat sejumlah pengendara sepeda motor dan mobil berhenti di jembatan. Pengguna jalan menjulurkan kepala dan menunjuk sesuatu ke arah laut. Lalu lintas sedikit tersendat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak tahu itu kenapa di lehernya ada ban. Sudah lama seperti itu, sudah setahunlah," kata Iwan dengan logat khas Indonesia timur.
![]() |
"Ketemu manusia, dia (buaya) lari. Misalnya ada nelayan mancing dengan masuk ke sungai atau laut, dia justru tak berani muncul dan nggak nyerang," jelas pria yang berstatus sebagai abdi negara ini.
"Dulu sempat ada petugas BKSDA atau SAR gitu yang menembak bius untuk melepas ban di leher buaya, tapi biusnya tidak mempan," tambah Iwan.
Hingga saat ini, buaya itu tetap berkalung ban. Tiap kali muncul ke permukaan atau berjemur, ia menyedot perhatian banyak orang. Warga yang melihat, selain merasa aneh, iba. Sampai kapan hewan tak bersalah tersebut 'terjerat' ban? (try/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini