Ada Apa dengan Siti Aisyah?

Anyonghaseo (46)

Ada Apa dengan Siti Aisyah?

M Aji Surya* - detikNews
Sabtu, 18 Feb 2017 10:40 WIB
Ada Apa dengan Siti Aisyah?
Foto: M Aji Surya
Seoul - Tiba-tiba nama Siti Aisyah menjadi buah bibir di seantero jagat. Wanita asal Serang ini dituduh bersekongkol melakukan pembunuhan terhadap Kim Jong-Nam, saudara tiri Kim Jong-Un, pimpinan rakyat Korut. Ada apa di balik 'Siti'?

Menurut salah satu media di Korea Selatan, Siti Aisyah mengaku tidak tahu secara persis bahwa dirinya telah dijebak. Bahkan dia mengira apa yang dilakukannya hanyalah lucu-lucuan dari sebuah program TV show. Kalau ini benar, mungkin ia telah terpengaruh oleh berbagai kisah lucu yang sering diputar di TV ataupun di maskapai penerbangan.

Namun ada berita lain. Siti juga ditengarai telah digarap beberapa waktu sebelumnya oleh sekelompok orang dengan imbalan USD 100. Wanita lugu ini diberitakan telah menjalani latihan menyemprotkan cairan di beberapa tempat di bandara Kuala Lumpur. Dengan demikian, benarkah ia melakukan persekongkolan pembunuhan?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fenomena ini sebenarnya bukanlah hal yang tidak mungkin terjadi. Bila dirunut pada beberapa kasus yang yang berkembang akhir-akhir ini, hal tersebut sangat terkait dengan kualifikasi tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri yang kita miliki. Mereka rata-rata berpendidikan menengah-rendah serta mudah mengalami culture shock. Selain itu, kesempatan di luar negeri senantiasa dimaksimalkan untuk mencari tabungan sebanyak mungkin untuk bekal pulang kampung.

Akibat itu semua, banyak dari mereka berpikiran pendek dan mudah tergiur iming-iming yang tampaknya 'wow'. Beberapa di antaranya juga sangat tertarik pada pekerjaan yang eksposenya sangat tinggi, seperti muncul di media cetak dan televisi. Mereka juga ingin eksis dalam arti terkenal di kampung halamannya melalui aneka media.

Lihat saja, meskipun kepemilikan dan pengedaran dadah (narkoba) di Malaysia merupakan tindakan haram dengan ancaman maksimal, banyak TKI kita tetap mencoba-coba mencari peruntungan. Sejauh ini, TKI di Malaysia-lah yang relatif banyak terancam hukuman mati.

Dengan demikian, probabilitas Aisyah dijebak atau hanya karena ingin eksis menjadi sangat mungkin. Kenekatan karena pengetahuan yang terbatas menambah hal itu bisa terjadi. Istilahnya, rawan godaan.

Di Korea Selatan sendiri, TKI yang berjumlah 38 ribu merupakan kelompok yang relatif beruntung. Dengan gaji UMR setempat, mereka dapat meraup pendapatan hingga kisaran USD 2.500 serta perlindungan hukum yang optimal. Meski demikian, tetap saja ada beberapa gelintir 'anomali', dari soal radikalisme hingga narkoba.

Saat ini, terdapat banyak TKI yang bermental mirip Siti Aisyah tersebar di seluruh dunia. Kejadian-kejadian yang bisa digolongkan 'aneh' dapat terjadi manakala kualitas mereka tidak mengalami perbaikan. Pembekalan yang kurang maksimal, fenomena overstayer, serta pergaulan di tempat tujuan kadang menyebabkan saudara-saudari kita itu rawan atas berbagai 'jebakan Batman'.

Sebagai upaya preventif tambahan, manakala TKI sudah berada di luar negeri, perlu terus dilakukan pembinaan tanpa kenal lelah. Kalaupun mereka masih tersandung masalah, pendampingan hukum di pengadilan, sebagaimana dilakukan selama ini, merupakan sebuah hal yang tidak perlu diperdebatkan.

*M Aji Surya adalah WNI yang tinggal di Seoul, Korsel (try/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads