Kim Jong-Nam dibunuh pada 14 Februari 2017. Saat itu Jong-Nam, yang menggunakan identitas dengan nama Kim Chol, hendak pulang ke rumahnya di Makau.
Berdasarkan rekaman video CCTV, Polisi Diraja Malaysia menyatakan Jong-Nam dibunuh oleh dua perempuan yang ditangkap beberapa waktu kemudian. Dua perempuan itu adalah Doan Thแป Huong, warga negara Vietnam, dan Siti Aisyah, warga negara Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ketika detikcom mengunjungi lokasi tersebut, Jumat (17/2/2017) siang hingga malam kemarin, suasana di sana tampak sangat ramai. Terminal ini diketahui merupakan terminal yang melayani penerbangan low cost.
Nabila, kasir di Family Mart, yang lokasinya sangat dekat dengan lokasi kejadian, membenarkan lokasi tersebut merupakan lokasi awal kejadian pembunuhan. Namun, menurut informasi yang didapatkannya, tak banyak saksi mata yang sadar betul akan kejadian itu karena Jong-Nam tidak langsung jatuh tersungkur.
"Ya memang di situ. Kurang tahu saya persisnya bagaimana karena dipikirnya tidak ada apa-apa," ujar Nabila.
![]() |
Setelah mengeluh ke resepsionis, Jong-Nam lantas dibawa ke klinik yang ada di level 2 menggunakan kursi roda. Karena kondisinya dianggap cukup parah, Jong-Nam lantas dilarikan ke Putrajaya Hospital. Namun Jong-Nam mengembuskan napas terakhir di perjalanan.
Terkait dengan kasus ini, Aisyah dan Doan dianggap terlibat dalam pembunuhan Jong-Nam dengan cara membekap dan menyemprotkan cairan khusus. Wapres Jusuf Kalla dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan Aisyah adalah korban dari penipuan dengan modus mengikuti acara reality show untuk mengisengi orang.
Baca Juga: Kapolri Sebut Aisyah Diduga Ditipu Seolah Ikuti Just for Laughs
Lalu siapa otak pembunuhan ini? Belum terungkap jelas. Polisi Malaysia masih mengejar empat pria yang diduga sebagai mastermind dari kasus ini.
Baca Juga: Malaysia Buru 4 Pria yang Memperdaya Aisyah (fjp/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini