Tiga ketum yang bertemu semalam adalah Ketum PKB Muhaimin Iskadar, Ketum PPP Romahurmuziy, dan Ketum PAN Zulkifli Hasan. Tiga partai itu bersama Partai Demokrat merupakan pengusung Agus-Sylvi sebelum tersingkir dari kancah Pilgub DKI.
"Mereka ketemu kan ikut pertemuan dengan Majelis Syuro Arab Saudi," ungkap Sekjen PPP Arsul Sani dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (17/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua pimpinan partai kan diundang juga. Ada Pak Nov lah. Tempatnya saya nggak tahu," tuturnya.
Arsul membantah bahwa tiga ketum partai itu bertemu karena terkait dengan peta koalisi setelah Agus-Sylvi gagal maju di putaran kedua Pilgub DKI. Ia membantah sudah ada pembahasan resmi antara Demokrat dan 3 partai tersebut untuk pilihan dukungan.
Seperti diketahui, kubu Basuki T Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno tengah memperebutkan dukungan dari partai pengusung Agus-Sylvi. Tujuannya adalah untuk menambah suara di putaran kedua.
"Kalau soal dukungan kan masing-masing partai masih konsolidasi internal. Berkomunikasi dengan pemangku-pemangku kepentingan internal masing-masing," jelas Arsul.
"Itu saja yang mereka saling informasikan. Kalau duduk bersama serius khusus bicara DKI, pakai analisis SWOT, belum," imbuhnya.
Arsul belum mau menginformasikan kapan para petinggi partai pengusung Agus-Sylvi akan bertemua. PPP sendiri disebut ingin cooling down terlebih dahulu setelah pasangan yang dijagokannya kalah.
"Ya tarik napas sambil kontemplasi dulu lah, plus melepas rasa duka karena suara paslonnya jauh di bawah perkiraan. Pilkada putaran kedua kan juga masih lama," tutur Arsul.
"Terus dari sisi administrasi pencalonan, sebenarnya dukungan formal partai juga tidak dipersyaratkan lagi (untuk putaran kedua)," tambah anggota Komisi III DPR tersebut.
Namun untuk dukungan moril kepada dua pasangan yang maju di putaran kedua di Pilgub DKI, PPP mengaku masih perlu melakukan konsolidasi. Pimpinan partai disebut juga perlu berdiskusi dengan para ulama soal pilihan dukungan.
"Nah masalahnya buat kasih dukungan moril kan kami lebih bijak tanya sama pemangku-pemangku kepentingan internal itu. Ulama juga pastilah," tutup Arsul.
(elz/imk)











































