Salat Jumat di Kuningan, Anies Cerita Pengalaman 5 Bulan di Pilgub

Salat Jumat di Kuningan, Anies Cerita Pengalaman 5 Bulan di Pilgub

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Jumat, 17 Feb 2017 13:54 WIB
Salat Jumat di Kuningan, Anies Cerita Pengalaman 5 Bulan di Pilgub
Anies salat jumat di Kuningan, Jakarta Selatan (Gibran Maulana Ibrahim/detikcom)
Jakarta - Calon Gubernur DKI nomor urut 3 Anies Rasyid Baswedan melaksanakan salat Jumat di Masjid Al-Bakrie, Jakarta Selatan. Setelah menunaikan ibadah, Anies berbicara tentang pengalamannya selama 5 bulan berkampanye menyapa warga.

"Bapak-bapak yang saya hormati, saya ingin berbagi pengalaman saya selama 5 bulan," ujar Anies kepada jemaah salat Jumat di Masjid Al-Bakrie, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (17/2/2017).

"Ketika saya mendapatkan tugas untuk menjadi cagub Jakarta, saya lalu berkeliling mendatangi tempat yang tak biasanya kita datangi. Apa yang terjadi," ujar Anies dengan nada bertanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anies kemudian berbicara soal pengalamannya saat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan berpergian ke wilayah tenggara Indonesia untuk menyosialisasi program Indonesia Mengajar. Anies bercerita daerah yang dikunjunginya sangat miskin dan terbelakang.

Namun Anies berkata hal tersebut masih kalah dibanding pelosok Jakarta yang dikunjunginya selama masa kampanye. Menurut Anies, kondisi di pelosok Jakarta, seperti wilayah utara, memprihatinkan.

"Selama 5 bulan ini saya keliling. Di sini lebih ekstrem. Di sini miskin tanpa tempat tinggal. Di sini miskin dalam kesempitan, kesendirian, polusi. Ketimpangan yang dahsyat," jelasnya.

"Ini terlewatkan dari kita semua, saya pun terlewatkan. Ini PR semuanya, bukan hanya pemerintah. Mari kita pikirkan dan berbuat untuk ketimpangan di Jakarta," sambung Anies.

Anies kemudian mengajak semua elemen masyarakat ikut memperhatikan ketimpangan sosial di Jakarta. Dia lantas memberi contoh kecil agar masyarakat bisa ikut berkontribusi dalam pemberesan ketimpangan sosial.

"Kalau punya pengemudi, urusi anak pengemudi itu seperti anak kita. Anak tukang kebun kita. Usul saya, nutrisi siapa pun yang bekerja dengan kita, bereskan nutrisi anak-anaknya," ungkapnya.

Selain itu, Anies berbicara soal pendatang di Jakarta. Dia berharap para pendatang tidak dilihat sebagai sebuah masalah, melainkan sebagai saudara yang ingin mencari penghidupan di Ibu Kota.

"Yang dari luar juga jangan dilihat sebagai pendatang, tapi sebagai saudara kita. Banyak saudara kita yang datang ke sini tanpa ijazah. Digusur boleh-boleh saja karena merepotkan? Itu tidak bisa," paparnya.

Anies kemudian berkata Jakarta harus berubah. Dia mengingatkan ucapannya kali ini bukan sebagai ajang kampanye ataupun soal pilihan pemimpin, melainkan tentang pesan untuk saling peduli sesama masyarakat.

"Mari kita bereskan semua. Tidak ada pesan harus pilih siapa," tutupnya. (gbr/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads