"Orangutan itu sahabat kita, sudah menjadi identitas nasional yang otentik Indonesia. Itu warisan dunia yang dimiliki Indonesia yang benar-benar harus dijaga dengan maksimal," ungkap Daniel kepada detikcom, Kamis (16/2/2017).
Sudah sering terjadi, satwa yang dilindungi itu menjadi buruan manusia. Padahal jumlah orangutan kian menipis. Terakhir, seekor orangutan dibunuh, lalu dipotong untuk dikonsumsi di Kapuas, Kalimantan Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wasekjen PKB ini pun mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menjaga dan melestarikan orangutan. Daniel juga menilai perlu ada langkah preventif, yakni dengan melibatkan masyarakat adat untuk membantu sosialisasi khususnya kepada warga yang tinggal dekat di dekat habitat satwa tersebut.
"Mari kita jaga orangutan, sahabat kita ini, dengan sebaik-baiknya. Penting agar ada sosialisasi bersama masyarakat adat untuk masyarakat tentang hewan yang dilindungi negara dan konsekuensi hukumnya agar masyarakat paham," paparnya.
Pelibatan masyarakat adat dinilai akan jauh lebih efektif. Dengan begitu, masyarakat lokal bisa lebih dipersuasi. "Masyarakat adat bisa efektif menjelaskan kepada masyarakat lokal," imbuh Daniel.
Persoalan tentang orangutan ini terkadang timbul karena konflik sosial. Mereka kerap dianggap sebagai hama di area perkebunan sawit.
Banyak NGO nasional maupun internasional yang memperjuangkan nasib orangutan. Orangutan datang ke kebun sawit karena habitatnya yang seiring waktu semakin tergusur.
Untuk itu, Daniel menganggap pelibatan banyak pihak dalam sosialisasi perlindungan terhadap orangutan akan semakin lebih baik. Mulai dari pemerintah, baik pusat dan daerah, penegak hukum, masyarakat adat, NGO, serta pihak-pihak lain yang peduli terhadap orangutan. Daniel sendiri mengaku DPR juga berkenan terlibat dalam pengawasan terhadap orangutan dan satwa dilindungi lainnya.
"Sehingga masyarakat tidak terkena sanksi hukum karena tidak paham bahwa itu melanggar hukum. Kasihan juga masyarakatnya," tutur dia.
"Komisi IV DPR akan mendorong agar masyarakat adat dilibatkan dalam sosialisasi. Sebab, sudah sering banyak terdengar orangutan ada yang diperjualbelikan, dimasak, dan dimakan, bahkan ada yang bilang dijadikan objek seksual," tutup Daniel. (elz/imk)