Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan di ruas jalan nasional tersebut ada perlintasan kereta api yang menjadi salah satu penyebab kemacetan panjang, apalagi saat musim mudik tiba. Oleh sebab itu, perlu jalan keluar berupa jalan layang agar tidak ada waktu yang tersita ketika kereta api melintas.
"Ini ada empat perlintasan sebidang kereta api dan jalan raya, jalan nasional dari Brebes sampai Prupuk, Purwokerto. Hari biasa ada 72 lintasan kereta, kalau musim mudik 92 lintasan minimal. Kalau satu kali berhenti 5 menit, satu hari ada sekitar 450 menit atau sekitar 8 jam. Itulah salah satu penyebab kemacetan," kata Basuki saat meninjau pembangunan jalan layang Klonengan, Kabupaten Tegal, Rabu (15/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Progresnya Dermoleng 8,8%, lebih cepat dari rencana. Klonengan 11,9% masih sedikit di bawah rencana. Kesambi baru 6,2%, Kretek 2,3%," jelas Basuki.
"Juni selesai insya Allah," imbuhnya.
Kendala terbesar pengerjaan proyek senilai Rp 380 miliar itu adalah curah hujan yang tinggi, kemudian soal pembebasan lahan. Namun Basuki menegaskan, terkait lahan akan diselesaikan bulan Februari ini.
"Salah satu kenapa agak lambat bisa lihat sendiri, cuaca hujan terus. Rencananya bulan ini semua bidang selesai. Pekerjaan dua shift, meski hujan, proyek jalan terus," jelasnya.
Basuki dan jajarannya juga masih mengevaluasi pengalihan jalan bagi kendaraan berat selama proyek berjalan. Meski demikian, ia berharap empat jalan layang tersebut pada musim mudik tahun ini bisa mengurai kemacetan. (alg/rvk)